Itulah pertanyaan dan beberapa deret pertanyaan lain yang senada baik sebelum maupun sesudah resufle kabinet kemarin. Kalian ingin tahu jawabnya..?
Sungguh amat mudah menjawabnya, coba baca dengan seksama dan dalam tempo yang secukupnya serta berfikirlah dengan pikiran yang jernih dan hati lapang. Inilah jawabnya:
- Karena Puan bukan anda;
- Karena jika Puan adalah anda, jangankan untuk diresafle untuk dilirik jadi menteri pun tidak;
- Karena anda bukan Puan;
- Karena jika anda adalah Puan, jangankan untuk mengucap kata untuk membuka mulut nyinyir pun tidak;
- Karena mengangkat dan memberhentikan menteri adalah otoritatif presiden, dan anda bukan Jokowi;
- Karena jika anda adalah Jokowi, maka jangankan mengangkat dan memberhentikan menteri untuk dipilih menjadi presiden saja tidak akan pernah.
Cukup enam saja, selebihnya cari sendiri untuk koreksi diri.
Ini bukan hanya untuk kasus di atas, tapi mencakup seluruh aspek hidup dalam berbangsa dan bernegara, bersaudara dan bertetangga.Â
Kita semua sepakat, bahwa tidak ada satu pun manusia yang sempurna. Manusia bisa salah juga alpha. Tidak ada kebenaran mutlak untuk manusia. Kebenaran mutlak hanya milik Yang Maha Benar (entah itu berlaku untuk anda atau tidak, atau anda sudah menjadi bukan manusia lagi hehehe.....)
Tapi, ada apa dengan kita yang selalu usil menyatakan:
- itu keliru, seharusnya yang seperti ini ....
- seharusnya si ini yang diganti, bukan yang si itu.....
- itu salah...., ini yang benar......
- ......bodoh..... (apakah anda tidak lebih bodoh...???)
- ......tidak layak dan ...... jadi...... (apakah anda tidak lebih tidak layak ...???
- ......tidak pantas dan.... jadi....... (apakah anda tidak lebih tidak pantas ...???)
- dan sederet pernyataan konyol lain yang sering terpampang di berbagai media;
- ada yang lebih parah dari konyol, bertindak sebagai wakil Tuhan di dunia bahkan bertindak di atas Tuhan dengan membagi-bagi surga dan neraka seakan-akan peninggalan nenek moyang mereka, hehehe...
Marilah kita bersama sadar bahwa kita punya tugas masing2
- yang presiden/wkl, bertindak dan berprilakulah sesuai aturan perundangan yg ada
- yang menteri, bertindak dan berprilakulah sesuai aturan perundangan yang ada
- DPR dan lembaga2 negara yang lainnya, bertindak dan berprilakulah sesuai aturan perundangan yang ada
- pengamat, buatlah amatan yang cerdas dan bermutu
- peng-OPINI, buatlah opini yang sehat
- pengkritik, kritiklah dengan solutif dan membangun
- penghina, ah............. yang dihina tidak lebih hina dari yang menghina ...
Bila demikian, "BALDATUN THOYYIBATUN WA ROBBUN GHAFUUR , gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo“ bukan hanya slogan impian dan akan segera kita tuai.....
Tapi apa kita sadar....??
hehehe......... (aku Sinten)
Â