Mohon tunggu...
Wahyu Hadi Nugroho
Wahyu Hadi Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - berbagi pengetahuan seni dan budaya dalam ragam nusantara

nama : wahyu Hadi nugroho alamat : Jl.Toyogiri selatan No.1 -Tambun _ Bekasi pekerjaan : Koordinator Taman Bacaan Masyarakat dan siswa di "PONDOK PUSTAKA BARQUNI", General Affair PT Pradana Mulia Raharja hobi : menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hilangkan Keraguan dan Rasa Cemas dengan Gas

16 Juli 2018   15:14 Diperbarui: 16 Juli 2018   15:27 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Gas  sudah tidak asing lagi di pendengara masyarakat , bahwa hampir sebagian besar masyarakat menggunakan Energi Baik ini untuk keperluan sehari-harinya yang pasti baik kebutuhan individu atupun kebutuhan bersama dalam kegiatan industi. Peran besar energy baik ini sangatlah banyak dan mulai dirasakan oleh setiap orang, bahkan dalam aktivitas berkendarapun sekarang sudah memakai Energi Baik ini  yaitu Gas sebagai bahan bakar.

Pendistribusian Energi bumi ini yang dikemas dalam beberapa kapasitas sudah menyebar dari Sabang sampai Meroke, masuk Perkotaan, Kabupaten,Kecamatan dan Pedesaan.

 Semua sudah terjangkau dan sudah dapat di cari atau di dapatkan dengan mudah, namun berapa besar pengguna yang telah memanfaatkan Energi Baik ini bisa tumbuh dan terus menyebar hingga menghilangkan rasa keraguan dan kecemasan bagi penggunanya? jika dilihat setiap tahunnya pengguna energi baik ini terus meningkat, namun yang menjadi sebuah persoalan masih ada yang ragu menggunakan karena beberapa alasan yang ada. 

Seperti halnya di beberapa daerah kampong atau desa masyarakat masih enggan menggunakan bahan bakar gas sebagai keperluannya sehari-hari, misalnya untuk memasak yang paling banyak digunakan.

Ketika penulis turun langsung mengapa dan seperti apa tanggapannya terhadap energi baik (GAS) ini  dimata masyarakat yang masih enggan menggunakan padahal pendistribusian dari pemerintah dari alat dan kelengkapan sudah diterima tapi hanya sebagai pajangan bahkan disimpan tanpa di gunakan, mereka beranggapan yang menjadi poin pertama bahwa "Takut dan Cemas", mengapa? karena beberapa hal kejadian yang dilihat di media tentang Energi ini, adapula yang beranggapan bahwa masih banyak kayu bakar dilingkungannya, justru yang dilihat sebenarnya masih belum percaya diri dan yakin bahwa sebenernya energy ini tidak membahayakan jika sesuai dengan apa yang digunakan dengan baik dan benar.

Masyarakat pedesaan yang masih ragu sebetulnya ingin menggunakan cuman masih susah menghilangkan  rasa takut dan cemas yang ada karena mereka tidak langsung di bimbing dan dilihat cara penggunaan yang baik dan benarnya. Tapi ternyata dengan usaha yang baik dan terus disosialisasikan tetap setiap tahunya terus ada peningkatan akan pemakai Energi Baik ini, ini berarti bahwa Energi ini terus dipercaya masyarakat, seperti halnya bisa dilihat di GRAFIK berikut :

beritagar.id
beritagar.id
Perbandingan penggunaan bahan bakar dirumah tangga antara Kota dan Desa  bahwa nampak penunjukan peningkatan disetiap tahunnya contoh yang diambil sebagai sample khusus di Desa antara pengguna bahan bakar Kayu, minyak tanah, dan gas  ternyata gas dari tahun 2012  sampai dengan 2016 terus meningkat. 

Maka dapat diartikan bahwa pengguna dan peminat Energi Baik ini terus dipercayai oleh masyarakat. jadi bagi masyarakat desa yang masih Cemas dan Ragu hilangkan hal tersebut karena bisa dilihat bahwa kepercayaan akan energi baik ini terus meningkat, jadikan kita sebagai peran diantara garis tersebut. 

Yang pasti tetap dalam menggunakan dan pemanfaatan energi ini haruslah digunakan sebaik mungkin dan cermat akan fungsinya agar kita tetap terus dapat menikmati energi baik ini.  Semangat dan hilangkan akan KERAGUAN DAN KECEMASAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun