Mohon tunggu...
Aktivis Jalanan
Aktivis Jalanan Mohon Tunggu... -

Aktivis jalanan yang merindukan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reunifikasi untuk Menegaskan PAN adalah Rumah Besar Kemajemukan

26 Februari 2015   00:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424859765436474741

[caption id="attachment_399387" align="aligncenter" width="673" caption="Caketum DPP PAN Zulkifli Hasan dan Ketum Soetrisno Bachir - foto: liputan6.com"][/caption]

Lahirnya Partai Amanat Nasional (PAN) dibidani oleh banyak tokoh Reformasi. Di tengah perjalanan, tokoh-tokoh itu satu per satu memilih tak aktif. Banyak faktor yang menyebabkan mereka tak lagi ikut membesarkan partai.

Untuk itu, calon Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dengan misi reunifikasinya, dimana tokoh-tokoh yang turut mendirikan PAN dan pernah berjasa bagi partai berlambang matahari ini akan dirangkul lagi.

Tokoh bangsa sekaliber Buya Syafii Maarif, AM Fatwa, Soetrisno Bachir, Goenawan Mohammad, Faisal Basri, Din Syamsuddin, dan sebagainya jika dirangkul untuk kembali menyumbangkan gagasan serta fikirannya, bukan tidak mungkin PAN akan bertransformasi menjadi partai besar di Pemilu 2019.

Di tengah tantangan zaman yang ada, PAN sebagai rumah besar kemajemukan, jangan dinodai dengan mental-mental eksklusifitas, sentralisme kewenangan, dan kebuntuan regenerasi. Zulkifli Hasan hadir membawa obor perubahan. Ia SIAP melanjutkan estafet kepemimpinan senior, dan abangdanya yang ia hormati: Hatta Rajasa.

Rumah kemajemukan yang dimaksud adalah sebuah penegasan khittah PAN yang lahir dari rahim reformasi dengan semangat demokratisasinya. Demokrasi tanpa sekat, tanpa ‘premanisme’ kekuasaan, dan tanpa pembungkaman suara kader. Insya Allah dengan ridho-Nya, PAN akan besar dan bermaslahat dengan nawaitu berlomba-lomba untuk kebaikan. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun