Mohon tunggu...
Aksho RamaKuswara
Aksho RamaKuswara Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Semangat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Lukisan "The Persistence of Memory"

10 Maret 2021   23:51 Diperbarui: 10 Maret 2021   23:52 28211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

clip.png
clip.png
Lukisan merupakan suatu bentuk karya 2 dimensi yang berfokus pada kegiatan melukis. seni lukis juga merupakan  sebuah pengembangan yang lebih kompleks dari menggambar Yang dapat memberikan kesan dan pesan tertentu. Seni lukis memiliki berbagai macam aliran yaitu diantaranya Abstraksionisme, Dadaisme, Ekspressionisme, Fauvisme, Futurisme, Gotik, Impressionisme, Klasikisme, Kontruktivisme, Kubisme, Naturalisme, Pointilisme, Realisme, Romantisme, dan Surealisme.

   Salah satu karya seni lukis yang berjudul "The Persistence of Memory" merupakan sebuah lukisan beraliran Surealisme  pada  tahun 1931 oleh seniman Salvador Dal Salvador Dali adalah pelukis Spanyol ekstrensik yang sangat kreatif terutama dalam bidang Surealisme. Dia juga adalah salah satu seniman Master terbesar pada abad XX.

   Dalam karyanya, Salvador Dali membuat suatu lukisan yang di dalamnya melukiskan 3 gambar jam yang meleleh dengan letak yang berbeda,, ada yang tergeletak di atas meja, ada yang di atas ranting, dan ada juga seperti wajah yang menutup matanya diwajah tersebut dan ada jam meleleh. Dalam lukisannya memiliki kontras warna yang hidup, memberikan kesan yang menarik kepada orang yang melihat. Garadasinya pun terlihat di lukisannya, dilukisannya terlihat mustahil jika ada di dunia nyata.

  Namun, dalam lukisan tersebut sulit untuk membayangkan makna yang terkandung di dalam seni lukis tersebut karena objek yang digambar hanya lebih kepada jam. Sehingga orang yang melihat gambar hanyak memprediksi maksud dari gambar. Seperti waktu yang dibuang sia sia atau yang lainnya yang berhubungan dengan sebuah jam. Namun, Menurut Dosen gambar teknik (Dr. Muhammad Rapi - Dosen Seni RupaUNM): Lukisan tersebut bermakna sebagai orang yang tidak memanfaatkan waktunya yaitu tidak tepat waktu mengerjakan tugas dalam bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun