Mohon tunggu...
Mahendra Haryono
Mahendra Haryono Mohon Tunggu... -

Artis luar biasa dari golongan bukan manusia, pula blogger sederhana biadab abad now. Penulis puisi di Kemudian.com dengan nama pena: Aksara (Jiwa) Wiwaksa. Ketua Kompilasi (Komunitas Pemerhati dan Pelaku Seni) sekaligus pemimpin PHI (Persada Hitam Insani). Sebagai CaPres pendatang baru dengan elektabilitas tertinggi, saat ini sedang aktif bergulat melawan peluru kematian dari para tentara pendzalim serta sekutunya di negeri Indonesia. Siapa aku? apakah aku? Kenali adaku dengan jiwamu, bukan sombongmu! Tat Tvan Asi Tat Tvam Asi. Sangapa tuwin mapa sira? Nalika pangupa sejatining jiwagra taksih gupta, nunggal pituwin madyantara siru ingkang dupara.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Utara Serta Pucat Impi Dalam Puisi

26 Februari 2018   00:13 Diperbarui: 26 Februari 2018   00:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin utara. Kembali padamu kali ini.

Membawa aroma hujan penghujung senja,

kala putik - putik bunga menari dalam sunyi.

Sunyi pembungkus rima lena

pada tiap tarikan nafas, kala kau

kian memutih dalam pulas impi.

Impi yang kian memucat.

Sebab merindu aku dalam tiap takwilnya.

Sampai pada akhirnya kau terjaga.

Membelukar bersamaku dalam hutan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun