Mohon tunggu...
SYILVIA HERLINA
SYILVIA HERLINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be Dreamer Lillah

Menulis adalah cara merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Paling Berkesan Selama Mengikuti Organisasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

13 Maret 2022   21:37 Diperbarui: 13 Maret 2022   21:38 2896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Bercerita tentang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memang takkan ada habisnya bagiku. Sejak aku pertama kali menginjakkan kaki di kampus Muda Mendunia ini, selalu saja menyisakan memori pada setiap hal yang kulalui. Berkuliah di UMY tak lengkap rasanya jika sekedar menghabiskan waktu hanya mengikuti perkuliahan di dalam kelas saja lalu pulang ke kos dan melanjutkan mimpi indah. Tentunya ada banyak kegiatan sosial yang bisa diikuti selama menyandang status sebagai mahasiswa. Salah satunya ialah bergabung dalam sebuah organisasi.

Pertengahan tahun 2019, untuk pertama kalinya aku dilantik sebagai seorang pengurus pada himpunan mahasiswa jurusan. Kala itu semangatku benar-benar menggebu-gebu. Aku menaruh harapan besar bahwa diriku dapat menjadi manusia yang bermanfaat dengan segala amanah organisasi yang dilimpahkan kepadaku. Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang aku miliki, pun aku tak mau kalah dengan rasa malas untuk mencoba hal-hal baru. Namun tak dapat dipungkiri bahwa kerap semangatku nyaris pudar. Berbagai problematika acap kali hadir seakan mempertanyakan keistikamahanku dalam mengemban amanah. Satu hal yang menjadi prinsipku, bahwa aku harus mengakhiri dengan baik segala hal yang telah aku mulai.

Pada akhir tahun 2020 hingga 2021, aku kembali dilantik sebagai pengurus organisasi yang sama dengan sebelumnya. Kali kedua aku mengemban amanah dalam organisasi himpunan mahasiswa jurusan. Namun kali ini terasa lebih berat, karena aku bukan lagi seorang adik tingkat yang harus menunggu instruksi dari kakak tingkat. Sebab kali ini aku adalah pemegang kendali; penanggung jawab; pembimbing bagi adik-adik tingkat untuk bersama-sama mewujudkan visi misi organisasi yang sudah tersusun rapi serta berpegang teguh pada prinsip islami. Segala program kerja yang telah dibentuk tepat setelah pelantikan, bersama-sama kami wujudkan satu-persatu. Meski kerap ada saja hambatan, namun yang terbaik tentu saja selalu kami usahakan.

Berbagai "nano-nano" kehidupan sebagai seorang aktivis organisasi sudah aku rasakan ketika aku menyandang amanah sebagai pengurus himpunan mahasiswa jurusan selama kurang lebih dua periode lamanya. Tak bisa dipungkiri bahwa berbagai macam problematika turut hadir menyertai perjalananku. Namun hal tersebut tak memadamkan semangat berorganisasiku. Justru segala tantangan yang kerap hadir itu memberikan warna dalam perjalananku selama mengemban amanah menjadi seorang aktivis organisasi. "Berbuat untuk ibadah", adalah slogan pada organisasiku yang menjadi motivasiku untuk selalu semangat dalam mengemban amanah. Sebab aku selalu percaya dan yakin bahwa segala sesuatu yang diniatkan untuk ibadah, maka niscaya Allah akan permudah.

Selalu mengusahakan yang terbaik meski terkadang tak semudah seperti yang aku bayangkan. Pandai dalam memanajemen waktu dan kerja sama tim merupakan dua hal yang selalu kupegang teguh sebagai pedoman bahwa aku harus menghargai waktu dan memanfaatkannya dengan baik. Menjaga hubungan baik dengan semua anggota dan menjalin kerja sama dengan sebaik mungkin adalah prinsip berorganisasi yang selalu kupegang teguh dengan harapan bahwa hubungan baik akan menghasilkan hal-hal baik pula. Hal yang selalu menjadi semangatku dalam berorganisasi ialah ketika menghadiri rapat mingguan bersama Badan Pengurus Himpunan (BPH). Setiap minggu kami selalu bersua dan membahas banyak hal, mulai dari hal-hal yang paling krusial hingga hal-hal yang tidak begitu penting seperti lawakan sederhana hanyak untuk merehatkan otak diselingi bercanda dan menghabiskan waktu senja bersama. Hal-hal sederhana seperti itu yang terkadang membuatku rindu dan rasanya ingin kembali membersamai organisasi.

Tahun 2022 ini tak terasa usia kampus Muda Mendunia sudah memasuki ke-41 tahun. Tak terasa pula statusku di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sudah bukan lagi sebagai seorang mahasiswa. Tepat pada 24 Januari 2022, aku resmi dinyatakan lulus dari UMY. senang bercampur sedih menyelimuti perasaanku. Senang, sebab tak pernah kusangka aku telah sampai pada titik ini. sedih, sebab aku harus beranjak dari kampus Muda Mendunia yang sudah memberikan banyak memori indah selama aku menuntut ilmu kurang lebih 3,3 tahun lamanya. Pada usia yang memasuki ke-41 tahun Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, besar harapanku agar kampus ini semakin berkemajuan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai islami. Teruntuk para aktivis organisasi UMY, semoga pandemi yang entah sampai kapan akan berakhir ini tidak mematikan semangat kalian dalam berorganisasi. Selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi kampus Muda Mendunia dan membawa nama UMY hingga ke kancah dunia. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin

Oleh: Syilvia Herlina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun