Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antrian Minyak Sepanjang Kereta Sandal

8 Maret 2022   04:29 Diperbarui: 8 Maret 2022   04:40 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pernah ke Pemalang pasti tahu Toko BASA, toko terbesar di Kota ini. Yang setiap hari bejibun pelanggannya. Bahkan antrian minyak pun sepanjang kereta sandal. Hingga membuat viral di Media sosial.

Kali ini berbicara soal minyak yang sedang langka. Para emak-emak sampai rela menunggu dari toko yang masih tutup. Hanya untuk berburu minyak. Lucunya mereka sangat antusias dengan cara unik mengantri, yakni dengan menaruh sandal di depan gerbang Toko. Mereka takut kehabisan jika datang terlambat.

Sumber; Screenshot dari Vidio sedang viral
Sumber; Screenshot dari Vidio sedang viral

Saya melihat aktivitas ini, rasanya ingin tertawa sendiri. Membayangkan jika pembeli minyak yang mengantri paling belakang, pas waktu gilirannya ternyata sudah kehabisan. Pasti akan merasa seperti di PHP-in. Mungkin nangis kejer. Akan tetapi, Saya justru beranggapan cara mengantri zaman sekarang sungguh unik. Cuma dengan sandal dan menghindari desak-desakan.

Meskipun begitu kalau sudah waktunya toko buka, para Emak-emak akan beraksi langsung berdiri. Mereka menunggu celah barangkali orang yang mengantri sandal tersebut sedang pergi sebentar, di waktu gilirannya. Yang lain menyerobot saja. Kalau begini sih ujung-ujungnya ribut yah, Bun. Tak ada aksi tanpa reaksi.

Ilustrasi antrian sandal dokpri
Ilustrasi antrian sandal dokpri

Aksi budaya antre tentu harus tertib, dasarnya orang pasti memiliki sifat tak sabaran. Ya, mau gimana kelamaan nunggu. Orangnya pergi, ada kesempatan, ya pastinya langsung sikat. Pusing dah kalau seperti ini.

Beruntung Saya sebagai emak muda yang baru memiliki satu anak, kalau di rumah jarang masak. tidak sampai kepikiran itu buat antre minyak atau berburu minyak ke mana-mana. Ini cuma solusi saja sih, ketimbang berburu minyak yang harganya termurah tetapi mengantrinya dari subuh. Mending di rumah beli lauk ke warung. Cuma masak nasinya saja, sudah klier tak perlulah capai-capai berdesakan. Lebih baik menghindari kerumunan panjang, dari kisruhnya pembeli minyak.

Hal ini membuat pedagang yang sudah lama membeli stok banyak sebelum minyak naik. dia bisa menjual murah ke pelanggan. Namun, akan diberi sangsi yang menjual minyak terlalu murah oleh Pemerintah. Harga harus sesuai dengan ketetapan Pemerintah. Akan tetapi, demi merauk keuntungan banyak. Ada juga pedagang yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Seperti di Toko kelontong di perkampungan yang jarang orang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun