Kamu pasti sering mendengar seseorang mengatakan “Dasar mental tempe!” atau “Masa gitu aja ke psikolog sih! Lebay deh!” Kedua hal tersebut merupakan contoh dari stigma masyarakat yang terjadi di sekitar kita.
Stigma adalah suatu kondisi dimana seseorang memandang orang lain secara negatif hanya karena orang itu memiliki kekurangan. Sayangnya, hal tersebut sering dialami oleh seseorang yang mengidap gangguan mental. Beberapa orang menganggap bahwa kesehatan mental tak begitu penting bagi kehidupan.
Namun, kenyataannya kesehatan mental sangat penting bagi hidup seseorang. Stigma yang berlangsung ini, perlahan memberikan diskriminasi kepada mereka yang memiliki gangguan mental. Mereka menjadi takut untuk bercerita kepada sesama karena tanggapan masyarakat akan kondisi yang mereka alami. Oleh itu, ini dia 6 cara yang bisa kamu jadikan solusinya!
a. Mendapatkan penanganan
Jika kamu memiliki masalah mental segera mengunjungi ahlinya langsung agar tidak semakin memburuk. Prioritaskan dirimu dan hiraukan akan pandangan masyarakat akan hal tersebut. Jika kamu belum berani untuk pergi ke klinik psikolog atau bahkan rumah sakit terdekat. Pertimbangkan untuk melakukan konsultasi gratis melalui media online. Kamu bisa dengan mengetik konsultasi psikolog gratis di browser kamu. Maka akan tersedia berbagai pilihan layanan yang ada, pilihlah yang terpercaya dan akurat.
b. Memberikan edukasi
Perlu kamu ketahui pemberian edukasi terkait kesehatan mental sangat penting kepada orang biasa. Dengan memberikan edukasi, mereka dapat mengetahui pentingnya kesehatan mental bagi kehidupan. Selain itu, dengan adanya edukasi dapat menciptakan terbukanya pola-pikir serta wawasan mereka. Edukasi adalah kunci utama untuk menyadarkan masyarakat akan stigma yang telah berlangsung hingga kini. Hal tersebut dalam dilakukan melalui media sosial atau bahkan berbincang ringan.
c. Memperhatikan kata - kata
“Mulutmu harimaumu” kamu pasti sering mendengar peribahasa tersebut. Oleh itu hindari kata-kata yang menyakitkan terutama kepada mereka yang mengidap gangguan mental. Karena perkataan yang kita rasa biasa saja dapat membunuh seseorang dalam sekejap.
d. Speak up
Ketika kamu mendengar atau melihat seseorang yang melakukan tindakan negatif terkait dengan kesehatan mental maka bersuaralah. Hal ini bisa dilakukan dengan menyerukan pentingnya kesehatan mental di sosial media atau bahkan membantah perkataan teman saat mereka melontarkan perkataan yang tidak benar terkait kesehatan mental. If you think something is wrong, speak up! You aren’t alone, so don't be scared to speak up!
e. Mendukung dan tidak menghakimi
Bila kamu melihat seseorang yang terlihat berbeda baik secara fisik maupun non-fisik jangan menghakimi mereka tetapi dukunglah mereka. Karena mereka sama saja dengan kita. Bahkan seseorang yang memiliki keterbatasan biasanya memiliki jiwa semangat juang yang lebih tinggi daripada orang biasa. Saling memahami dan mengerti adalah kunci utama agar bisa menghilangkan stigma yang telah mengakar ini sejak lama.
f. Mendorong kesetaraan kesehatan
Jangan pernah membuat lelucon terkait dengan kesehatan mental, karena apapun penyakit yang diidap oleh seseorang pasti memiliki perjuangan yang luar biasa dibalik itu semua. Perlakukan lah penyakit mental sama dengan cara kita memperlakukan penyakit lain. Hargailah dan dukunglah mereka apapun penyakit serta kekurangan yang mereka miliki.
Pandangan masyarakat tidak dapat diubah dalam waktu yang singkat. Kurangnya pemaham dan informasi akan kesehatan mental membuat mereka kurang peduli. Oleh itu, belajarlah untuk menerima setiap kondisi atau keadaan yang kamu miliki. Karena, setiap hal harus dimulai dari diri sendiri. Berikanlah dukungan dan kekuatan kepada mereka yang membutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H