Kesehatan dan kebersihan lingkungan merupakan awal dan salah satu faktor untuk berjalannya kehidupan yang sehat, nyaman, dan bersih. Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya di Desa Putukrejo akan membuang sampah pada tempatnya sangatlah kurang, bahkan masyarakat seperti tidak acuh dan cenderung membuang sampah di sungai dan saluran air, hal seperti inilah yang dapat menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan seperti dapat mengganggu kesehatan masyarakat, terjadinya bencana, pencemaran air, dan lain-lain.
"Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air, seringkali sampah-sampah ini menyumbat dan membuat bau-bau yang kurang sedap. Warga desa masih kurang peduli dengan lingkungannya sendiri karena mungkin masih belum tau dampak yang akan ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan ini" ujar Muhammad Candra Maulana, salah satu anggota KKM Desa Putukrejo.
Pada program Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim 2021/2022, dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya dalam membuang sampah, tim KKM-DR Pokja Aksarakarya Desa Putukrejo membuat papan-papan larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan agar lingkungan Desa Putukrejo tetap terjaga kebersihannya. Upaya pembuatan papan kebersihan dilakukan oleh tim KKM-DR Desa Putukrejo yang beranggotakan 12 orang yaitu, M. Fahmi, M. Candra, M. Helfi, Oki Sani, Hilda Andriani, Dwi Purwati, Imelda Dea, Alsa Feby, Diyah Umul, Ista'inul Khasanah, Navida, dan Ferika Sandra yang tergabung dalam Kelompok Kerja Aksarakarya.
Papan-papan larangan yang dibuat oleh tim KKM Desa Putukrejo ini terbuat dari bahan galvalum dan seng yang dimaksudkan agar papan-papan larangan tetap awet dan tidak mudah rusak, papan--papan larangan ini lalu diwarnai dengan cat untuk kemudian akan ditempatkan di beberapa titik di sepanjang aliran air yang berada di Jl. Sunan Ampel Desa Putukrejo. Penulisan kalimat pada papan dibuat dengan bahasa kekinian dengan maksud agar pembaca dapat mengingat dengan tata bahasa eye catchy seperti "Jagalah Kebersihan Seperti Kamu Menjaga Perasaanku Dulu". Hal ini untuk menghindari kalimat peringatan yang monoton seperti "Dilarang Buang Sampah Sembarangan" atau " Buanglah Sampah Pada Tempatnya".
"Tujuan pembuatan papan-papan larangan dengan tulisan yang unik dan antimainstream ini yaitu agar tidak terlalu kaku dan jenuh dengan peringatan larangan buang sampah yang biasa-biasa saja," papar Muhammad Fahmi Permana, ketua tim pembuatan papan kebersihan KKM-DR Desa Putukrejo.
Dengan pemasangan papan-papan larangan ini, diharapkan dapat berdampak positif bagi masyarakat desa agar lebih peduli lagi terhadap lingkungannya dengan tetap menerapkan pola hidup sehat dan tidak membuang sampah sembarangan lagi.
Penulis : M. Fahmi
Editor : Ferika Sandra