Mengikuti hiruk-pikuk politik di Indonesia semakin menarik dan memuakkan. Keterulangan menjadi sebuah keniscayaan yang pasti terjadi meski dalam bentuknya yang lain. Dalam konteks perseteruan SBY-ANAS, saya teringat dongeng lama kelahiran dan kejayaan KERAJAAN MAJAPAHIT di Nusantara.
Dongeng yang saya dengar ketika menjelang tidur itu bercerita:
“Lahirnya kerajaan Majapahit dimulai ketika runtuhnya kerajaan Singasari, yang telah menaklukkan kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada 1290 dan membuat Singasari menjadi kerajaan terkuat di Nusantara.” Kenyataan hari ini, Partai Demokrat berhasil menjadi partai penguasa (the rullers party) sekaligus partai yang berkuasa (rulling party) di Nusantara (maksudnya Indonesia) ini dengan mengalahkan partai politik lainnya di pemilu 2009.
Kenyataan hari ini juga, sejak Kongres 2010 di Bandung, Partai Demokrat terus mengalami gejolak politik di dalam tubuh partai itu sendiri. Gejolak ini jika tidak segera diselesaikan secara internal dengan baik, bukan tidak mungkin akan terjadi seperti dalam dongeng: “Prabu Jayakatwang, seorang raja (lebih tepatnya seorang Prabu) Kediri yang merupakan negara bawahan Singasari, merebut kekuasaan dengan membunuh raja Singasari, Kertanegara.”
Dongeng tetaplah dongeng, tapi kenyataannya kejayaan Singasari hancur oleh ulah bawahannya sendiri. Bagaimanapun, jika konflik internal tidak bisa diselesaikan dengan baik, bukan tidak mungkin akan terjadi PERCERAIAN, dan yang lebih buruk dari itu adalah KEHANCURAN. Namun, meskipun demikian, kehancuran-kekalahan (kegagalan) bukanlah akhir dari segalanya, begitu juga dengan kemenangan. BAIK GAGAL MAUPUN BERHASIL, MENANG MAUPUN KALAH ITU SEMUA BUKAN ALASAN UNTUK BERHENTI BERJUANG.
Terbukti, dalam dongeng itu diceritakan: “Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara dengan memanfaatkan pasukan Mongol yang datang ke Tanah Jawa membalas dan menghancurkan Kediri dengan membunuh Prabu Jayakatwang.” Setelah jatuhnya Jayakatwang, pasukan Mongol berniat untuk menduduki dan menguasai Singasari beserta seluruh negeri bawahannya. Namun, Raden Wijaya menolak dan mengusir pasukan Mongol untuk pergi dari tanah Jawa. Pertempuran besar antar keduanya terjadi, pasukan Mongol yang tidak sadar telah dimanfaatkan berhasil dikalahkan oleh pasukan Raden Wijaya. Akhirnya, pada tahun 1293 M. Raden Wijaya mendirikan KERAJAAN MAJAPAHIT. Kerajaan ini menuai sukses pada masa kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gadjah Mada.
Akankah kejayaan Partai Demokrat di masa lalu dapat melahirkan kejayaan Indonesia di masa yang akan datang?. Akhirnya, kita (SAYA) berharap Partai Demoktrta bisa segera menyelesaikan konflik internal yang terjadi sebagaimana yang pernah terjadi di dalam dongeng di atas. SAYA TIDAK PEDULI SIAPA YANG AKAN MENANG DALAM KONFLIK INI, SBY ATAUPUN ANAS-BAGI SAYA DAN RAKYAT INDONESIA ADALAH KEJAYAAN INDONESIA DI MATA DUNIA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H