Mahabbah Budaya yang diselenggarakan oleh Lawang Ngajeng Jogja setiap dua bulan sekali di cafe-cafe simpatisan Lawang Ngajeng, di bulan Juni ini menarik perhatian saya sebagai keluarga Lawang Ngajeng. Acara yang biasanya hanya berlangsung semalam, di bulan Juni ini dilaksanakan dua kali. Pertama pada malam Kamis, 20 Juni 2012 dan kemudian dilanjutkan lagi pada malam Jumat, 21 Juni 2012. Acara malam Kamis mengusung tema diskusi Gejolak Timur Tengah dan Fenomena Musik Korea di Indonesia. Sedangkan malam Jumat membawa tema Tulisan Indie dalam Perpekstif Politik dan Budaya. Kedua acara tersebut berlangsung lancar, meskipun di acara pertama (20 Juni 2012) pengasuh Lawang Ngajeng, Wahyu NH Aly tidak dapat hadir. Ketidakhadiran Wahyu NH Aly di acara malam Kamis, dikarenakan siang harinya mengisi seminar di Semarang yang kemudian mengisi pengajian Isro Miroj di Magelang. Kebetulan selama perjalanannya, saya ikut mengiringinya. Adapun acara malam Jumat, 21 Juni 2012, merupakan permintaan mendadak dari Wahyu NH Aly kepada pengurus Lawang Ngajeng Jogja. Sehingga dari tim Mahabbah Budaya pun tidak melakukan persiapan yang optimal. Meski demikian, sedikitnya 500 orang dari keluarga Lawang Ngajeng turut memeriahkan acaranya yang berlangsung di cafe Nusantara pada malam Jumat sebagaimana permintaan pengasuh. Dalam acara tersebut, banyak para yang hadir rela mengikuti di luar cafe seperti di tempat parkir. Menariknya lagi, dalam acara Mahabbah Budaya yang kedua ini, pengasuh Lawang Ngajeng Wahyu NH Aly mengundang salah seorang kompasianer yang bernama Rina Tri Lestari untuk menjadi pembicara. Unik, karena sebelumnya Wahyu NH Aly dengan Rina Tri Lestari belum pernah bertatap muka, hanya perkenalan di Kompasiana yang berlanjut melalui BBM. Ini seperti yang diceritakan Rina Tri Lestari kepada teman-teman Lawang Ngajeng Jogja saat di acara Pengakuan Rina, dirinya diminta menjadi pemateri dalam acara ini, hanya beberapa hari sebelum acara berlangsung. Rina juga mengaku terkejut saat di dalam acaranya, karena kegiatannya tidak seperti yang dibayangkan. Cukup meriah. Komunitas Lawang Ngajeng Jogja menurutnya sangat besar tidak seperti yang ada di dalam pikirannya sebelumnya. Rina juga terkagum, karena Lawang Ngajeng juga memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat dan peran sosial yang baik seperti memberikan beasiswa untuk S1 dan S2 di setiap enam bulan sekali. Saat kehadirannya, Rina juga ditemani oleh beberapa temannya yang juga aktif di Kompasiana. Mengingat Wahyu NH Aly cukup kecapean setelah beberapa hari sebelum acara tanggal 21 sampai Kamis siang mengisi seminar dari Semarang, Magelang hingga Jogja, sehingga meminta saya untuk menemani menjadi pembicara. Selain itu juga meminta beberapa teman yang hadir untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya seputar materi yang diangkat. Tak disangka juga, siang hari sebelum acara Mahabbah Budaya, buku saya telah terbit di Mutiara Media Jogja, sehingga saya dan Rina Tri Lestari yang juga penulis buku menyampaikan buku kami. Siapa tahu ada yang berminat. Berikut foto-foto kegiatan Mahabbah Budaya - Lawang Ngajeng Joga, Juni 2012 di cafe Nusantara: [caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="Pemberian Beasiswa S1 dan S2 Setiap 6 Bulan Sekali dari Lawang Ngajeng untuk Tiga Orang oleh Wahyu NH Aly"][/caption]
