Mohon tunggu...
Muhammad Akrom
Muhammad Akrom Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

enjoy, free, and netral or independent.\r\n\r\nhttp://mochacom.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wahyu NH Aly Mengharapkan 10 Dwitasari di Kompasiana

28 November 2011   00:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:07 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai mahasiswa pasca sarjana, bagi ku sampai saat ini menulis bukanlah hal yang mudah, apalagi jika diikuti dengan materi tulisan yang bermutu, indah, dan orisinil. Pernyataan ini juga ku sampaikan ke budayawan Wahyu NH. Aly di kediamannya kemarin. Saat bersilaturahmi ditempatnya kami berbicara lebih banyak seputar pendidikan, media warga dan tulis-menulis. Mengetahui aku suka menulis di Kompasiana, serta Mas Wahyu juga sebagai kompasianer, kami juga berbincang-bincang tentang Kompasiana. Di sela-sela kesibukannya, rupanya Mas Wahyu juga mengikuti fenomena yang ada di Kompasiana. Ini kurasakan saat aku bercerita tentang Dwitasari yang sekarang-sekarang ini ramai. Mas Wahyu meresponnya dengan baik. Menurut budayawan asal Kebumen ini, sosok seperti Dwitasari merupakan potret generasi muda yang semestinya diapresiasi. Bahkan kalau perlu diberi penghargaan sebaik mungkin oleh warga Kompasiana. Pihak Kompasiana juga alangkah bijaknya bila mau sebisa mungkin menjaganya, dikarenakan fenomena ini tergolong langka di negeri ini. Di Indonesia, menurut Mas Wahyu, generasi mudanya saat ini lebih banyak yang teracuni oleh media kapitalis daripada  yang berminat di wilayah kreatifitas dan edukasi. Menurutny lagi, hal ini karena budaya kolonial  masih begitu kuat mencengkeram dalam perilaku orang tua, guru, dan pejabat di negeri ini. Ia mencontohkan seperti masih kuatnya kultur akan anggapan pekerjaan seorang guru lebih mulia dariapa tukang kebun sekolah, orang yang lebih tua cenderung mengarahkan bahkan ada yang memaksa daripada memahami minat dan bakat anak muda. Ditegaskan lagi, menurut Mas Wahyu kultur yang kurang baik ini dikarenakan dominasi keinginan dihormati daripada menyayangi di kalangan orang-orang tua. Termasuk menurutnya seperti yang ada di masyarakat Kompasiana. Menurutnya lagi, kesan ini dapat dirasakan dengan standarisasi penilaian "tata-krama ala orang tua" daripada meliat "potensi anak muda". Membincangkan anak muda di Kompasiana, Mas Wahyu rupanya juga menaruh perhatian dengan anak muda selain Dwitasari. Mas Wahyu juga menyinggung anak-anak muda lainnya seperti Joshua dan Ratna Yuliani. Semakin hangat membincangkan anak-anak muda di Kompasiana, Mas Wahyu juga menyimpan harapan Kompasiana ke depan akan banyak diisi kalangan pemuda seperti Dwitasari, Joshua, dan Ratna Yuliani. Mas Wahyu mengatakan apabila ada 10 Dwitasari di Kompasiana, dan dijaga serta diberikan media untuk berkumpul, menurutnya itu suatu prestasi dan investasi tersendiri bagi Kompasiana.

DWITASARI

1 Dwitasari Kompasiana

2. Dwitasari Blogspot

3. Dwitasari Twitter

4. Dwitasari FB Page

5. Dwitasari Fecbuk

JOSHUA

Joshua Kompasiana

KURNIA RATNA YULIANI

Ratna Yuliani Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun