Pandemi covid 19 di Indonesia tidak kunjung menemui titik terang, mengakibatkan semua sektor di lakukan secara online termasuk dalam hal pendidikan. Kemendikbud memberikan kebijakan belajar dari rumah atau biasa di sebut belajar metode daring (dalam jaringan). Semua itu berdampak pada banyaknya waktu luang bagi para siswa yang sudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh para guru di sekolah mereka.
Contohnya anak-anak di daerah Kliwonan Baru RT 07 RW 09 Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang yang lebih sering menggunakan waktunya untuk bermain. Namun di lain sisi mereka pun sangat berantusias dan aktif ketika mengikuti kegiatan rutinan yang diadakan oleh Mahasiswa KKN MIT-DR Kelompok 74 seperti dzibaan dan juga rebana yang berlokasi di Mushola Min Fadhli Rabbi.
Mereka datang dengan penuh semangat ketika mengetahui ada sholawat dziba yang diiringi dengan rebana di mushola, dan kemudian ikut aktif dalam berlatih rebana. Melihat antusiasme anak-anak, Mahasiswa KKN MIT-DR Kelompok 74 memberikan wadah dan mentor untuk mereka mampu mengembangkan minat dan bakat dalam memainkan alat-alat kesenian rebana setiap hari jumat dan sabtu seusai melaksanakan sekolah daring. Tujuannya tidak hanya supaya anak-anak mahir dalam memainkan alat rebana, namun juga untuk ikut mensyiarkan sholawat dan menanamkan pentingnya bersholawat sejak dini.
“Kegiatan semacam ini sangat perlu untuk terus di jaga. Selain dapat mengasah keterampilan para anak anak dalam memainkan alat rebana, kegiatan ini dapat menjadi Pendidikan dini bagi anak anak yang lain supaya semakin cinta dengan sang baginda nabi.” Pendapat bapak Nur yang merupakan wali dari salah satu anak yang mengikuti Latihan rebana bersama Mahasiswa KKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H