Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan tertentu dan anak-anak lainnya yang disatukan tanpa mempertimbangkan keterbatasan masing-masing. Tujuannya adalah untuk memenuhi hak asasi manusia atas pendidikan, memperoleh pendidikan yang sesuai, dan membantu anak-anak berkebutuhan khusus atau anak-anak lainnya yang memiliki kesulitan membaca dan menulis.
Â
Pendidikan inklusif harus mencakup semua siswa, terlepas dari identitas, latar belakang atau kemampuan mereka. Meskipun hak atas pendidikan inklusif meliputi semua siswa, banyak pemerintah belum melandasi undang-undang, kebijakan dan praktik mereka dengan prinsip ini.
Â
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif berfungsi untuk mengembangkan inisiatif dan keaktifan dalam melaksanakan pendidikan inklusif.
Â
Tujuan utama dari pendidikan inklusif adalah untuk memberikan kesempatan belajar yang sama kepada semua siswa, terlepas dari latar belakang, kemampuan, atau kebutuhan khusus mereka. Berikut beberapa tujuan spesifik dari pendidikan inklusif:
1. Mendorong inklusi sosial: Pendidikan inklusif membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk berinteraksi dan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari dengan teman sebaya mereka, sehingga membangun hubungan dan inklusi sosial.
2. Memenuhi kebutuhan individual: Pendidikan inklusif berfokus pada pendekatan individual untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa. Ini berarti bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan: Pendidikan inklusif mendorong metode pengajaran yang beragam dan inovatif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
4. Mendorong hak asasi manusia: Pendidikan inklusif adalah bagian dari hak asasi manusia untuk mendapatkan pendidikan. Ini menunjukkan komitmen untuk memastikan bahwa semua anak, terlepas dari keadaan mereka, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan.
5. Membangun masyarakat yang inklusif: Dengan pendidikan inklusif, kita dapat membantu membentuk masyarakat yang lebih inklusif, di mana setiap individu dihargai dan diterima.
Â
Pendidikan inklusif mendukung hak asasi manusia untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan beberapa cara:
1. Mengakui dan menghargai perbedaan: Pendidikan inklusif mengakui bahwa setiap individu unik dan memiliki potensi untuk belajar. Ini berarti bahwa setiap siswa, terlepas dari kemampuan atau kebutuhan khusus mereka, berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
2. Menghapus hambatan belajar: Pendidikan inklusif berusaha untuk mengidentifikasi dan menghapus hambatan yang mungkin menghalangi siswa dari akses dan partisipasi penuh dalam pendidikan. Ini bisa berupa hambatan fisik, seperti aksesibilitas, atau hambatan sosial, seperti stigma dan diskriminasi.
3. Menyediakan dukungan yang diperlukan: Pendidikan inklusif menyediakan dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat belajar dan berkembang. Ini bisa berupa dukungan spesialis, seperti terapi bicara atau dukungan psikologis, atau dukungan dalam kelas, seperti bantuan tambahan dari guru.
4. Promosi kesetaraan dan non-diskriminasi: Pendidikan inklusif mempromosikan prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi. Ini berarti bahwa setiap siswa, terlepas dari kemampuan atau kebutuhan khusus mereka, berhak mendapatkan pendidikan yang sama dan diperlakukan dengan cara yang sama.
Â
Dengan cara ini, pendidikan inklusif memainkan peran penting dalam mendukung hak asasi manusia untuk mendapatkan pendidikan yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H