Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasula berkata: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian puasa enam hari di Chovar, maka dia akan dibayar seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun. Nabi kami yang berpuasa pertama adalah pada bulan Syawal Pada bulan Januari, kami mendapat berkah dari Puasa Syawal, dan sebagai manusia kita mendapat pahala yang lebih banyak, karena pada zaman nabi, puasa kuno adalah obat untuk menyembuhkan penyakit, saat itu nabi menyuruh umatnya untuk Puasa Ikhlas, puasa 6 hari di bulan Syawal , kesehatan dan penyakit korona atau penyakit lainnya akan lebih baik.Cara cepat melakukan Syawal adalah:
- Puasa selama enam hari.
- Hari setelah Idul Fitri lebih penting, tapi asalkan berakhir pada bulan Syawal. Lebih penting melakukannya secara berurutan, tetapi jika tidak dilakukan secara berurutan.
- Usahakan untuk menyelesaikan puasa qodho 'Ramadhan terlebih dahulu untuk mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Ingatlah bahwa puasa Syawal adalah puasa Hadits, sedangkan qodho Ramadhan adalah wajib. Ibadah wajib harus didahulukan daripada Hadis.
Dengan Puasa Syawal, kita bisa mengontrol pola makan kita agar tidak makan berlebihan. Jika kita tidak bisa berpuasa selama 6 hari berturut-turut setelah hari raya, maka kita dapat mengatur waktu puasa secara bergilir (misalnya puasa). Oleh karena itu, kami berharap tubuh dapat mengonsumsi makanan dengan normal.
Meningkatkan tunjangan puasa bisa menjadi tugas yang sulit, sama seperti melakukan pekerjaan ekstra. Tapi seperti halnya bekerja, jika kita bisa menikmati proses yang sedang berlangsung, maka akan terasa sangat rileks. Apalagi jika Anda menambahkan reward yang akan Anda dapatkan nanti. Kehidupan di dunia ini tidak abadi, tetapi apakah kehidupan di kehidupan selanjutnya itu abadi?
Ayo puasa syawal, cukup 6 hari, tidak perlu sebulan, dan tidak harus terus menerus. Sederhana, bukan?
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Diselesaikan di Alak, kota Kupang, 16 Syawal, 1442 H
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
***
Penulis: Akram fadhlurrahman / 201910010311048
Mahasiswa fakultas agama islam