Abu Talhah radhiyAllahu 'anhu sahabat Nabi yang tangannya buntung karena melindungi wajah suci Rasulullah saw dari serangan anak panah yang dilepaskan oleh musuh-musuh Islam ketika perang Uhud.
Biografi
Namanya aslinya adalah Zaid bin Sahl, sementar Abu Talha merupakan nama kunyahnya. Lahir di Madinah, 36 tahun sebelum hijrah atau tahun 585 M. Beliau berasal dari Suku Khajraj, kabilah Bani Najjar.
Beliau memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah saw melalui ayahnya, karena beliau adalah sepupu (anak paman) Rasulullah saw dari pihak ibu.
Beliau mendapat kehormatan mendapatkan tabaruk berupa beberapa helai rambut Rasulullah saw yang diberikan Rasulullah saw sendiri kepada beliau.
Baiat
Ummu Sulaim seorang janda dari orang yang bernama Malik yang meninggal terbunuh di Syam. Ia meninggalkan Ummu Sulaim bersama anaknya yang bernama Anas bin Malik.
Abu Thalhah segera melamar Ummu Sulaim. Ummu Sulaim meminta Abu Thalhah agar masuk Islam sehingga menjadikan keislamannya sebagai maskawin.
Pada peristiwa Baiat Aqabah yang kedua di Mekkah, Abu Talha baiat, menerima kebenaran Islam. Beliau termasuk di antar dua belas pemimpin Madinah yang baiat pada peristwa itu.
Setelah peristiwa hijrah Rasulullah saw kemudian mempersaudarakan Abu Thalhah dengan Al-Arqam bin Abi al-Arqam atau dengan Abu Ubaidah bin al-Jarrah.
Penghidmatan dalam Islam
Abu Thalhah merupakan salah seorang sahabat pemberani, setia dan banyak berkorban dari kalangan Anshar, beliau terkenal dengan kemahiran memanahnya (min al-rumah, ). Beliau memperlihatkan keahlian memanahnya saat perang Uhud.
Rasulullah saw bersabda, "Letakkan panah di depan Abu Talhah!" Hal demikian karena ia akan menggunakan panah tersebut dengan cepat dan juga akan tepat mengenai sasaran yang diinginkan.
Abu Thalhah mengikuti Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandak, dan semua perang bersama Rasulullah saw.