Ketika kita bersekolah kita melakukan kegiatan belajar seperti calistung ( membaca, menulis dan berhitung), ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan karena dengan kegiatan belajar yang seperti itu kita bisa mulai pengetahuan kita dari nol. Dari kita hanya belajar calistung kita mulai bisa mengikuti tentang alam, sosial, rumus-rumus hitungan dan lain sebagainya. Tapi kegiatan calistung mungkin dapat terhambat ketika kita mengalami masalah gangguan belajar atau learning disorder.
 Apa itu learning disorder? Learning disorder ialah suatu keadaan dimana ketika si individu mengalami kesulitan mengerti kemampuan dasar seperti membaca, menulis atau berhitung. Hal ini disebabkan karena si individu mengalami disfungsi otak atau otak tersebut tidak mampu memproses informasi yang telah di dapat dengan sebagimana mestinya.
Gangguan belajar dapat di alami oleh siapa saja, bahkan orang yang memiliki iq jenius. Gangguan ini dapat di deteksi sejak anak masih di pre-school atau sekolah dasar, tapi banyak juga yang terdeteksi saat remaja. Akibat terlambat terdeteksi si penderita sering kali di anggap sebagai anak yang bodoh atau terbelakang.
 Ada 3 jenis gangguan belajar atau learning disorder yang umum di derita oleh anak-anak dan dewasa, yaitu:
  1. Disleksia, adalah keadaan dimana seseorang kesulitan dalam membaca kata atau kalimat dengan baik.
 2. Dysgraphia, adalah dimana keadaan seseorang kesulitan untuk menulis dan sulit untuk mengekspresikan hal-hal yang ia jumpai dalam bentuk tulisan.
 3. Dyscalculia, adalah dimana keadaan seseorang kesulitan untuk berhitung, kesulitan memahami proses matematis, sulit mengerjakan tugas yang memiliki simbol-simbol matematis atau angka angka.Â
Selain jenis gangguan belajar di atas yang secara umum,ada lagi gangguan belajar yang dapat menghambat kehidupan perkembangan si anak, yaitu gpph ( gangguan pemuasan perhatian hiperaktif) adalah suatu kelainan neurobiologis yang biasanya bercirikan adanya ketidakmampuan memusatkan perhatian, mudah beralih perhatian nya,dan hiperaktivitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H