Kecemasan adalah suatu respon dalam diri seseorang atau keadaan dimana orang merasakan khawatir, takut dengan suatu hal. Kecemasan bisa membuat seseorang seperti mudah marah, ketakutan, tidak bisa tenang, pusing dan lainnya. Selanjutnya stres sendiri adalah suatu reaksi seseorang baik pada fisik maupun mentalnya. Stres biasanya terjadi saat adanya tekanan, merasa cemas, kurangnya istirahat. Hal ini bisa membuat seseorang tersebut menjadi mudah gelisah, mudah tersinggug, fikirannya tidak tenang, sering insomnia, dll.
      Dalam pendidikan kecemasan dan stres ini adalah hal yang sering terjadi. Dari segi kecemasan contohnya; pertama, merasa cemas saat diminta maju berbicara dikelas. Nah hal tersebut kenapa siswa merasa cemas? Bisa jadi siswa kurang percaya diri dengan dirinya tidak percaya dengan kemampuannya; kedua, saat belum mengerjakan tugas. Hal tersebut membuat cemas karena merasa takut akan dimarahi oleh guru; dsb. Dari segi stres misalnya saat mengerjakan tugas, karena tugasnya yang sulit atau sudah dekat dengan waktu pengumpulan atau karena tidak faham dengan tugas yang diserikan. Bisa saja dengan stres siswa merasa terdorong untuk cepat-cepat menyelesaikan tugas. Namun, pemberian tugas tidak boleh terlalu ditekan seperti dengan diberi tugas yang banyak, jadi harus sewajarnya.
      Mengelola dan mengolah rasa cemas dan stres adalah hal yang penting. Kecemasan dapat berdampak signifikan terhadap prestasi akademis dan kesejahteraan siswa. Ketika seorang siswa mengalami tingkat kecemasan yang tinggi, dia mungkin mengalami kesulitan dalam memperhatikan, berkonsentrasi, dan mengingat informasi. Untuk menghindari stres lebih lanjut, dia mungkin tidak masuk sekolah atau setidaknya menghindari tugas-tugas yang menantang. Maka dalam hal ini peran bimbingan dan konseling dalam hal ini sangat dibutuhkan siswa,yaitu dengan cara:
- Guru BK dapat melakukan sesi konseling dengan siswa untuk membantu mereka mengungkapkan perasaan, mencari solusi, dan mengembangkan keterampilan mengelola stres dan kecemasan.
- Guru BK dapat memberikan edukasi kepada siswa tentang stres dan kecemasan, serta cara mengidentifikasi gejala dan menangani perasaan tersebut dengan baik.
- Guru BK dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, dan manajemen emosi, yang dapat membantu mereka mengurangi stres dan kecemasan.
Referensi:
Indriyanti Purnama Sari, Kurnia, Siti Muthoharoh, and Rina Widiyawati. "Kecemasan Akademik Mahasiswa Kebidanan; Literature Riview." Jurnal Pengembangan Ilmu Dan Pratik Kesehatan 2 (2023).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H