Mohon tunggu...
Akmila Aning
Akmila Aning Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi UIN Malang

Assalamualaikum. Salam kenal, selamat membaca karya saya! terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Money

Permasalahan Ekonomi Usaha "Kue Basah Karmila" Akibat Pandemi Covid-19

9 September 2021   16:57 Diperbarui: 9 September 2021   17:05 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi wawancara bersama pemilik usaha "Kue Basah Karmila"

Pada era ini negara di dunia mengalami permasalahan yang mengakibatkan banyak kerugian. Permasalahan tersebut adalah adanya pandemi covid-19. Negara satu dengan lainnya saling bahu membahu membantu dalam bidang apapun mengatasi masalah ini. Contohnya dalam bidang ekonomi. Banyak Negara yang perekonomiannya tumbang karena covid-19 ini. Tak terkecuali Indonesia.

Pandemi Covid-19 telah memberi dampak yang sangat besar pada ekonomi di Indonesia. Berbagai usaha dari yang mikro hingga makro telah bangkrut karena pandemi ini. Ekonomi di Indonesia juga mengalami penurunan dari level menengah menjadi level rendah. Pemerintah sudah berusaha keras menangani masalah ini tetapi tidak semua dapat berjalan lancar. Ada beberapa warganya kehilangan pekerjaan akibat banyak  perusahaan yang bangkrut. Tidak hanya disektor perusahaan, usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) pun lebih terdampak. Hal ini dikarenakan angka permintaan yang menurun, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan banyak lagi. Di keadaan yang seperti ini, para pekerja dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif terhadap apa yang dikuasainya.

Salah satu usaha UMKM yang terdampak yaitu usaha Kue Basah Karmila di Kediri. Usaha ini merupakan usaha produksi berbagai macam kue basah. Kue basah ini biasa diproduksi apabila terdapat pesanan. Ada satu kue basah yang diproduksi setiap harinya yaitu cumcum. Cumcum merupakan jajanan pasar yang berisi fla dilapisi kulit pastry berbentuk contong es krim yang rasanya gurih dan manis. Jajan ini biasa dijual dengan cara menitipkan barang ke pedagang di pasar yang berbeda-beda. Para pedagang berkumpul disuatu tempat tepatnya di depan pasar Setono Betek Kediri, disanalah proses pendistribusian berlangsung.

Dikarenakan pandemi ini, produksi atau omset kue basah serta cumcum Karmila menurun. Kebijakan pemerintah tentang PPKM yang tidak memperbolehkan mengadakan hajatan atau acara besar mengakibatkan menurunnya pesanan yang diterima Ibu Wahyu. Penurunan omset juga dirasakan di pasar yang tutup atau buka setengah hari tidak seperti biasanya. Selain itu, membeli bahan baku juga sulit karena stok yang tersedia disemua toko bahan kue habis. Banyak jalan yang ditutup juga menyebabkan kerugian bagi Ibu Wahyu karena harus memutar balik arah jika akan mengantar pesanan, modal untuk transportasi meningkat.

Dari permasalahan yang ada Ibu Wahyu berusaha untuk membenahi dengan inovasi yang ada. Dengan menambah tempat pemasaran ke media sosial seperti instagram. Jika menggunakan inovasi tersebut, banyak pesanan masuk dari berbagai kalangan terkhususnya diwilayah Kediri. Kemudian Ibu Wahyu juga menambah inovasi pada kue cumcum dengan mengubah isian nya yang sebelumnya isi fla menjadi isi butter cream. Butter cream ini dibuat langsung oleh Ibu Wahyu agar mendapat modal yang lebih murah daripada membeli yang sudah jadi.

Berdasarkan pemaparan dan hasil wawancara bersama Ibu Wahyu, masalah-masalah ekonomi tersebut bisa terselesaikan apabila pemilik usaha sendiri berusaha memberi inovasi terhadap usahanya. Inovasi yang diberikan Ibu Wahyu sudah baik, tetapi alangkah baiknya jika menambah jenis dari kue basah itu sendiri yang unik dan berbeda dari jajanan pasar yang biasa. Distribusi nya pun bisa diperluas lagi. Terkait dengan bahan baku yang sulit dicari, relasi terhadap seles atau pemasok yang lain dan menggali informasi lebih dalam solusinya. Strategi tersebut bisa digunakan oleh Ibu Wahyu agar tidak kehabisan modal dan juga menyelesaikan masalah ekonomi yang ada selama pandemi covid-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun