Air terus mengguyur atap rumah tanpa henti
Mungkin sang langit sedang lelah
Meluapkan seluruh keluh kesah dengan tangisannya
Diiringi sedikit amarah petir yang terus menyambar
Aku berdiri menatap ke tempat jatuhnya air
Menghirup aroma hujan
Menenangkan rasanya
Walau dingin menyelimuti tubuhku
Tiba-tiba pikiranku melayang
Seakan terbawa angin sore itu
Aku mengingatmu
Dan kenangan kita
Apa yang sedang kamu lakukan?
Apakah sama sepertiku?
Menatap hujan yang tak kian reda
Atau sedang berbahagia dengannya
Entahlah, aku tak perduli
Kamu telah memilih melangkah pergi
Walaupun masih tersisa luka dihati
Tak apa, aku sudah ikhlas
Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H