Mohon tunggu...
Nur Akmalunnisa
Nur Akmalunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - tabassam

Belajar menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Kemarin

9 Desember 2020   09:56 Diperbarui: 9 Desember 2020   09:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air terus mengguyur atap rumah tanpa henti
Mungkin sang langit sedang lelah
Meluapkan seluruh keluh kesah dengan tangisannya
Diiringi sedikit amarah petir yang terus menyambar

Aku berdiri menatap ke tempat jatuhnya air
Menghirup aroma hujan
Menenangkan rasanya
Walau dingin menyelimuti tubuhku

Tiba-tiba pikiranku melayang
Seakan terbawa angin sore itu
Aku mengingatmu
Dan kenangan kita

Apa yang sedang kamu lakukan?
Apakah sama sepertiku?
Menatap hujan yang tak kian reda
Atau sedang berbahagia dengannya

Entahlah, aku tak perduli
Kamu telah memilih melangkah pergi
Walaupun masih tersisa luka dihati
Tak apa, aku sudah ikhlas
Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun