Mahasiswa UM Melakukan Upaya Pelestarian Permainan Tradisional dan Budaya Bahasa Krama di SDN 2 Tangkilsari

Mahasiswa Kelompok 3 Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang dibawah bimbingan Bapak Luhung Achmad Perguna, S.Sos.,M.A. mengadakan pengabdian "Pelestarian Permainan Tradisional dan Budaya Bahasa Krama" di SD Negeri 2 Tangkilsari yang terletak di Desa Tangkilsari, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Sabtu (29/10/2022).

Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk melestarikan permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan, dan juga untuk mengurangi penggunaan gawai pada anak anak Sekolah Dasar. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membiasakan anak anak agar senantiasa berbahasa krama kepada Bapak Ibu Guru dan orang tua.

Pada pengabdian tersebut, kelompok yang terdiri dari 3 mahasiswa yang masing masing mempunyai peran untuk membimbing siswa siswi kelas 5 SD Negeri 2 Tangkilsari. Kegiatan ini diawali dengan berdoa dan penjelasan materi mengenai pentingnya berbahasa krama.

Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi permainan tradisional, diantaranya bermain congklak, bermain bola bekel, bermain engklek, dan bermain gobak sodor. Beberapa dari mereka ada yang sudah mengenal permainan tradisional tersebut namun ada juga yang belum mengenalnya. Setelah sesi permainan selesai dilanjutkan dengan pembagian doorprize, snack, kenang kenangan dan melakukan refleksi kegiatan dengan siswa memberikan bintang serta menuliskan kesan pesan mereka selama kegiatan. Saat refleksi kegiatan ini rata rata siswa memberikan 5 bintang. Selanjutnya adalah sesi penutup dan dokumentasi.

Gambar 2. Keseruan Suasana Pada Permainan Congklak Bersama Para Siswa (Sumber: Dokumentasi Kelompok)

Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan antusias yang tinggi dari siswa siswi SD Negeri 2 Tangkilsari. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi upaya untuk melestarikan permainan tradisional yang ada di Indonesia agar anak anak tidak kecanduan gawai serta dapat memunculkan pembiasaan pada anak anak untuk dapat berbahasa krama yang baik kepada orang yang lebih tua.

"Harapannya kegiatan ini bisa diadakan lagi mengingat para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan" (Kepala Sekolah, Binti Rahayu, S.Pd.SD.)