Ditemaram senja, terseok langkahnya Dengan sisa dagangan di boncengan sepeda Dia langkahkan kaki lelahnya Bercucuran peluh tubuhnya Pak tua yang tak kenal lelah Diusia yang renta tetaplah susah Tetap berdiri walau sudahlah goyah Tak kenal menyerah walaupun tlah lemah Senandung lirih syarat makna iringi langkahnya Lalui jalan kehidupan yang tak dimintanya Namun dia slalu tersenyum bangga Karna dia masih sanggup tak meminta “Ya… Inilah hidup… Aku ada karena DIA ada Aku angkat beban karena DIA beri aku kekuatan Tak mungkin ku kan berpangku tangan”, Ujarnya Pak tua yang pantang menyerah Dikehidupannya yang penuh derita Tanpa sesiapa yang tau apa yang dia rasa Saat yang dicinta pergi tuk selamanya Penuh cinta dia lalui harinya Menunggu sang waktu kan menjemputnya Bersanding mesra dengan yang di puja Yang selama ini temani deritanya Pak tua yang begitu bersahaja Tak tersentuh produk kebijakan negeri dimana dia ada Hidup terlunta dengan segala sisa tenaga Bertahan di kehidupan yang penuh serigala Baginya hanya satu hal saja Dia tak akan meminta-minta Walau sengsara Karena dia sanggup walau terlunta Sekali lagi....Pak tua berucap, “Ya… Inilah hidup…"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H