Deru mesin motor yang menggema di kesunyian pagi, menandakan awal kisah petualangan dari "Ciko". Dengan helm dan bodi motor yang berkilau karena sinar matahari pagi, siap membawakan ribuan kisah penaklukan jalanan yang membentang.
Touring adalah kegiatan bepergian jauh dengan kendaraan, baik itu motor, mobil, atau bahkan sepeda dengan tujuan menjelajahi lokasi baru, atau mencari pengalaman baru. Zaldy, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mengaku sangat menggemari kegiatan touring.
Zaldy mengungkapkan alasannya menggemari touring ini berasal dari ayahnya yang selalu menceritakan bagaimana beliau menjelajahi tempat jauh yang dipenuhi petualangan, tawa, dan rasa puas melihat pemandangan yang indah menggunakan motor. Hal ini membuatnya membayangkan betapa menyenangkannya menjelajahi tempat yang jauh menggunakan motor dan menikmati kebebasan di jalan yang terbentang luas, menjadikannya sebagai motivasi untuk melakukan touring.
"Nama motor saya, Ciko, punya kisah tersendiri. Dulu sewaktu pacar saya pertama kali melihat motor ini, dia ngasih nama 'Ciko'. Dia bilang meskipun sederhana, tapi cocok banget dengan motor saya karena memiliki kesan yang menyenangkan. Touring bareng Ciko udah kayak perjalanan emosional yang penuh dengan makna dan pengalaman baru bagi saya," ungkap Zaldy perihal asal-usul nama Ciko.
Zaldy mengaku pernah mengalami banyak pengalaman menarik selama satu perjalanan. Salah satunya ketika dia dan temannya menuju Pantai Ngobaran di wilayah Gunung Kidul. Seorang bapak tua tiba-tiba menghentikan mereka dan meminta diantar ke pantai yang sama. Mereka menerimanya meskipun mereka merasa ragu karena beberapa hal yang terasa janggal. Namun, saat mereka tiba di pos karcis, petugas tampak menyoraki mereka berdua. Sontak bapak tua itu turun, dan petugas memberi tahu mereka bahwa bapak tua itu dianggap ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) di dekat daerah tersebut. Zaldy dan temannya merasa terheran-heran dan tertawa, terutama setelah mengetahui bahwa pantai yang mereka tuju sebenarnya salah karena tersasar.
"Gak selesai di situ, sempat ada momen juga sewaktu perjalanan pulang. Teman saya jalan duluan dan saya ketinggalan. Di jalur itu ada semacam tanjakan yang lumayan curam. Waktu sampai di puncak tanjakan, saya lihat ada dua jalur, belokan ke kiri dan turunan ke depan. Saya milih turunan itu, karena ngiranya itu jalan yang benar. Tapi, teman saya yang lagi nunggu di jalur kiri menatap saya, dan saya juga tatap dia. Situasi itu persis kayak meme 'Vanya drives by five'. Kita saling tatapan cukup lama sampai akhirnya saya sadar dan putar balik. Kita tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian itu," tambahnya.
Mulanya Zaldy menjadikan touring ini sebagai hobi, sebatas cara untuk mengisi waktu luang dan melepas stres. Namun, seiring berjalannya waktu, Zaldy sadar bahwa touring sudah menjadi gaya hidupnya. Setiap perjalanan terasa seperti kebutuhan, bukan hanya keinginan. Menurutnya, dia dapat menemukan kebahagiaan, pengalaman baru, dan cara untuk terus berkembang melalui kegiatan touring.
"Karena touring memberikan dampak positif yang besar bagi hidup saya, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Touring bukan sekadar perjalanan menuju tujuan, namun bisa sebagai sarana untuk menemukan ketenangan, memperkaya wawasan, dan memperbarui perspektif hidup. Setiap perjalanan memberikan pengalaman berharga, baik melalui interaksi dengan orang-orang baru maupun melalui keindahan tempat yang dikunjungi. Touring juga mengajarkan saya untuk lebih bersyukur dan menghargai setiap momen, sekecil apa pun itu. Itulah mengapa saya merasa touring sudah menjadi gaya hidup saya," ungkap Zaldy.
Bagi teman-teman yang merasa penasaran dan ingin mencoba sendiri sensasi touring, ada beberapa tips agar memudahkan teman-teman melakukan touring. Beberapa di antaranya adalah:Â
* Cek kondisi motor: Pastikan motor teman-teman dalam kondisi prima. Cek komponen penting seperti mesin, oli, rem, rantai/CVT, dan kondisi ban.Â
