Pertandingan leg kedua final piala menpora antara Persija vs Persib, duel rivalitas terjadi di stadion manahan Solo Minggu (25/04/2021) malam WIB. Pada laga ini Persija sangat diunggulkan karena pada leg pertama persija berhasilkan mengalahkan persib dengan skor 2-0 di stadion Maguwoharjo Yogyakarta. Pertadndingan final leg pertama tersebut sangat mengejutkan sebab persija mampu unggul sangat cepat belum ada satu menit pertandingan dimulai persija sudah unggul lewat gol yang dicetak oleh pemain muda persija Braif Fatari, kemudian tidak berselang lama persija berhasil menggandakan keunggulan pada menit ke 7 lewat gol yang dicetak oleh Taufik Hidayat mendapatkan assist dari Riko Simanjuntak. Unggul dua gol membuat persija nyaman untuk menguasai pertandingan pada babak pertama kala itu, bahkan persib sangat merasa kesulitan untuk menembus pertahanan persija karena persija bisa bermain dengan defense yang sangat kuat.
Duel rivalitas el clasico liga Indonesia tersebut benar-benar sangat panas, sehingga banyak sekali pemain-pemain persija dan persib yang terkena kartu kuning, terhitung lebih dari delapan kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasit. Tidak bisa dipungkiri lagi, kedua tim sama-sama berambisi ingin menjadi sang juara di piala menpora kali ini, terbukti pada babak kedua, persija dan persib saling jual beli serangan, namun sampai laga usai
Selanjutnya, pada leg kedua persib bandung sangat berambisi ingin mengejar ketertinggalan, segala cara dilakukan oleh pelatih persib bandung untuk bisa mencari titik kelemahan yang dimiliki persija. Pada laga leg kedua malam ini, final persija vs persib pada babak pertama skor imbang 0-0. Namun laga sudah mulai memanas, terbukti pada menit ke 22, pemain persib Bayu Fikri mendapatkan kartu merah, setelah ia harus menerima kartu kuning keduanya pada laga terseut.
Bermain dengan 10 orang persib tidak mau tinggal diam, mereka tetap bermain dengan ngotot untuk bisa memenangi pertandingan, akan tetapi berkali-kali pemain-pemain persib berusaha menyerang pertahanan persija, namun tidak membuahkan hasil sama sekali karena persija bermain dengan pertahanan yang sangat kuat.
Alih-alih ingin mengejar ketertinggalan agregat, justru sering kali persib malah mendapatkan ancaman-ancaman yang mengerikan lewat serangan-serangan yang diciptakan oleh pemain-pemain persija, persija memanfaatkan serangan-serangan balik dengan mencari kelengahan pemain persib, namun sampai babak pertama telah usai skor masih tetap tidak berubah 0-0.
Babak kedua dimulai, persija bermain dengan sabar menguasai bola di daerah pertahanan sendiri, sambil memancing pemain-pemain persib untuk keluar dari sarangnya, dengan memanfaatkan mengulur-ngulur waktu juga karena persija masih unggul dua gol agregat. Alhasil benar saja, pada awal babak kedua pemain penyerang persija Osvaldo haay mampu membobol gawang I Made Wirawan dengan sepakan kencang kaki kirinya memanfaatkan umpan yang diberikan oleh Riko Simanjuntak. Persija semakin diatas angin, berasa gelar juara sudah berada di gemagamannya, terbukti para pemain tampil dengan sangat percaya diri sehingga mereka banyak menguasai bola di daerah pertahanan sendiri.
Pada pertandingan babak kedua pemain-pemain persib terpancing emosi terbawa arus permainan yang disiasatkan oleh pemain-pemain persija, banyak pelanggaran pelanggaran yang tidak mesti dilakukan sehingga terhitung ada tiga kartu kuning yang diberikan oleh wasit kepada pemain-pemain persib, diantaranya: Ahmad Jufrianto yang melanggar Braif Fatari dan Ezra Walian yang menyeleding keras Mark Klok pemain asing persija.
Ketinggalan agregat tiga gol, anehnya persib belum langsung bergerak cepat untuk menaikan intensitas serangan, namun persib malah masih bermain dengan menunggu. Pada menit 70 an baru persib berani keluar dari pertahanan, mereka mulai menggencarkan serangan demi serangannya, sering sekali serangan yang dibangun melalui sector sebelah kanan, Supardi Nasir dan press Butuan  menjadi andalannya. Â
Dengan selalu terus berusaha, akhirnya persib bandung berhasil menciptakan gol penyeimbang, lewat tendangan freekick Ferdinand Sinaga yang tidak mampu di halau oleh Andritany. setelah gol penyeimbang tersebut terjadi memberikan energi positif untuk seluruh pemain-pemain persib. Mereka mulai berani tampil menyerang dengan terus menyerang. Namun sayangnya hal itu terlambat pertandingan sudah memasuki menit 80 an untuk membalas agregat gol sudah sangat sulit, terlebih lagi persija bermain dengan pertahanan yang sangat rapat dan disiplin, mereka berhati-hati tidak mau gawangnya kebobolan yang kedua kalinya.
Pedih rasanya untuk persib yang sedang semangat-semangatnya mengejar ketertinggalan agregat dengan harapan bisa menambahkan pundi pundi golnya namun ternyata malah sebaliknya, mereka keasikan menyerang sehingga lupa dengan pertahanannya sendiri. Benar saja, hal itu dimanfaatkan oleh persija dengan strategi serangan balik, Osvaldo haay dan Riko simanjuntak berduel dengan satu pemain persib di pertahanan persib, Osvaldo haay yang menggiring bola lalu mengoper ke Riko sehingga Riko menuntaskan dengan Shootingan kerasnya, bola tidak mampu dihalau oleh I Made Wirawan Gol yang keduapun terjadi bagi persija, kali ini gentian yang sebelumnya Riko Simanjuntak yang memberikan Assist untuk Osvaldo haay, sekarang Osvaldo Haay yang ngasih assist untuk Riko, berarti keduanya sama-sama menjadi sang pencetak gol dan sang assist pada pertandingan malam ini.
Persija juara !!! dengan hasil dua laga final yang telah dilalui, perija unggul atas persib dengan skor 2-0 dan 2-1 sehingga agregat menjadi 4-1. Persija berhasil meraih hasil yang positif pada awal tournament pra musim kali ini. Salah satu pemain persija menjadi pemain terbaik yaitu Marc Klok menyingkirkan pesaingnya yaitu kipper andalan PSM, Hilmansyah dan pemain gelandang Persib Frets Butuan yang juga dinobatkan sebagai nominasi. Tercatat Marc klok juga termasuk salah satu gelandang yang paling banyak memberikan umpan. selanjutnya, Riko Simanjuntak menjadi pemain top assist dengan 3 assitnya. Â Â