Titik Balik: Bebas dari Belenggu Dosa dan Komitmen untuk Menjadi Lebih Baik
Muhammad Akmal Najemi, S.Pd.
Titik balik adalah momen yang krusial di mana seseorang memutuskan untuk mengubah arah hidupnya secara drastis dari kehidupan yang buruk kepada kehidupan yang lebih baik. Seseorang menyadari bahwa rutinitas hidup yang dijalani sebelumnya membawa dampak yang negatif pada dirinya, dan kemudian memilih untuk berkomitmen untuk beralih ke jalan kehidupan yang positif.
Titik balik seseorang merupakan salah satu bentuk hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala agar seseorang yang sebelumnya sering kali melakukan dosa dan hal-hal yang negatif bertobat kepada-Nya dengan cara meyakinkan diri untuk senantiasa melakukan perbuatan yang positif dan diridai oleh Allah Subhhanahu wa Ta'ala.
Setiap manusia pasti pernah mengerjakan hal-hal yang negatif dan dosa-dosa yang kemudian memberikan dampak yang negatif pada dirinya. Namun, dampak negatif tersebut tidak langsung menimpa orang yang mengerjakannya sehingga sering kali orang yang mengerjakan dosa-dosa atau hal-hal yang negatif secara terus-menerus.
Dosa-dosa yang sering dilakukan oleh manusia seperti minum minuman keras, pergi ke diskotik, mengkonsumsi obat-obatan terlarang demi kepuasan diri, memuaskan hasrat dengan wanita malam, menonton video-video porno, berpacaran dengan cara yang berlebihan, dan dosa-dosa lainnya yang sangat banyak jumlahnya.
Dosa-dosa yang dikerjakan oleh manusia tentu memiliki dampak yang negatif seperti segala urusan pribadi menjadi susah dan ruwet, melemahkan tubuh dan hati, mengakibatkan malas untuk beribadah, menghilangkan keberkahan umur, dan dampak-dampak negatif lainnya baik yang dirasakan di dunia maupun di akhirat.
Dengan demikian, para pelaku perbuatan dosa yang bermacam-macam ini sering kali jenuh dan akhirnya menyadari apa yang diperbuat selama ini adalah dosa dan kesalahan. Pada akhirnya pelaku dosa tersebut menyadari perbuatannya dengan berbagai alasan seperti hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dampak negatif yang sudah dia rasakan, dan nasihat-nasihat dari orang lain agar dia meninggalkan dosa yang biasa dilakukannya.
Dengan demikian, seseorang akan meninggalkan dosa yang selama ini dia kerjakan dan kemudian berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Seseorang yang berkomitmen untuk meninggalkan dosa dan akan mengerjakan kebaikan harus mempunyai keseriusan dalam perubahan ini. Ia harus bertobat dengan sebenar-benarnya tobat dan mengerjakan amalan-amalan saleh sesuai dengan syariat Islam.
Amalan-amalan tersebut dapat berupa rutin dalam membaca Al-Qur'an, shalat wajib berjamaah 5 waktu dalam sehari semalam, berbuat baik dan muamalah kepada sesama manusia dengan cara sapa dan senyum ketika bertemu, sedekah kepada yang membutuhkan, dan membantu sesama ketika ada seseorang yang kesusahan.
Pada akhirnya amalan-amalan positif tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi seseorang yang mengerjakannya sehingga diharapkan akan menghapuskan dosa-dosa dari perbuatan-perbuatan negatif yang pernah ia kerjakan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H