Pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Istilah pendidikan dan pengajaran sering kali disebutkan secara bersama-sama. Namun, pendidikan dan pengajaran memiliki definisi yang berbeda. Maka, dalam artikel ini akan disebutkan perbedaan antara definisi pendidikan dan pengajaran.
Istilah pendidikan berasal dari kata "didik" dengan awalan "pe" dan akhiran "kan" yang memiliki arti perbuatan. Istilah pendidikan pada awalnya berasal dari bahasa Yunani yaitu "Paedagogie", yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan kata "education" yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab, istilah ini diterjemahkan sebagai "Tarbiyah"yang berarti pendidikan.
Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dan menurut Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld, pendidikan adalah susatu usaha dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani, dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citannya yang paling tinggi agar anak tersebut memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya kelak akan bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara, dan agama.
Sedangkan pendidikan menurut perspektif Islam adalah kegiatan yang harus memiliki tujuan, sasaran, dan target yang jelas bagi peserta didik dengan tujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala serta memiliki akhlak yang mulia. Pendidikan dalam perspektif Islam mengantarkan manusia pada perilaku dna perbuatan manusia yang berpedoman pada syari'at Islam. Tujuan lain dari pendidikan menurut Islam adalah menumbuhkan kepribadian yang baik bagi peserta didik melalui latihan kejiwaan, kecerdasan, penalaran, dan perasaan, dan pemikiran yang berhubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Selain pendidikan, terdapat istilah lain yang sering disebutkan bersamaan dengan istilah pendidikan yaitu pengajaran. Dalam bahasa Inggris, pengajaran disebut sebagai "Instruction". Kata "instruction" memiliki arti a goal-directed teaching process which is more or less planner atau dalam bahasa Indonesia proses yang diarahkan pada tujuan yang kurang lebih direncanakan. Sedangkan menurut Abdul Latif, pengajaran adalah pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi pengajaran (interaksi tenaga pendidik dan siswa) baik yang berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas.
Pendidikan dan pengajaran merupakan dua hal yang penting dalam membina seorang manusia. Kedua istilah ini memiliki perbedaan dalam definisi dan pemahaman tentang dua istilah ini. Pengajaran merupakan proses belajar atau proses menuntut ilmu. Pengajaran bisa dilakukan oleh dosen, guru, ustadz yang mengajar dengan menyampaikan ilmu kepada para siswa. Hasil dari kegiatan pengajaran tersebut adalah siswa yang pandai dan memiliki ilmu pengetahuan. Sedangkan pendidikan adalah proses penanaman nilai-nilai yang positif bagi siswa. Di dalam pendidikan terdapat proses pemahaman, penghayatan, penjiwaan, dan pengalaman. Pendidikan bagi siswa juga terkait dengan pembentukan akhlak yang mulia dan sikap-sikap yang positif dalam diri para peserta didik.
Dalam pendidikan pasti terdapat didalamnya pengajaran sedangkan dalam pengajaran belum ada pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus melakukan pendidikan dan pengajaran sekaligus. Jika dalam suatu pengajaran tidak ada pendidikan didalamnya, hal tersebut akan menghasilkan siswa yang pandai tetapi tidak memiliki akhlak dan sikap yang baik dalam kehidupan kesehariannya. Hanya dengan kepandaian saja, siswa akan menjadi pribadi yang individual, egois, tidak empati, kurang memiliki rasa kasih sayang, dan kurangnya rasa kemanusiaan dalam dirinya.
Dan jika pendidikan dan pengajaran ditanamkan oleh guru kepada para siswanya, maka kolaborasi antara pendidikan dan pengajaran tersebut akan menghasilkan generasi yang pandai, cerdas, terampil, serta memiliki akhlak yang mulia, sikap yang positif, dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H