Prabowo Subianto merupakan sosok pemimpin yang beberapa tahun terakhir menjadi buah bibir di kalangan masyarakat, sebagai seorang pebisnis internasional, pimpinan partai politik, pimpinan ormas dan mantan komandan TNI AD, beliau menjadi sosok yang banyak dikagumi.
Berbagai cerita beredar tentang sosok Prabowo, mulai dari mantan anak buahnya semasa di TNI, para tetangga dan masyarakat yang pernah bertemu dan berbincang secara langsung tentang beliau, cerita mereka hampir sama.
Menurut mereka gambaran tokoh ini jauh dari gambaran seorang pimpinan militer, malah terlihat begitu humanis dan akrab dengan semua orang yang ditemuinya, sesekali bercanda dan menari bersama adalah kegemaran beliau. Â
Sosok "the new Prabowo" yang beberapa bulan lalu muncul di permukaan media ternyata tidak benar, menurut kesaksian beberapa orang yang sering berbincang dengan beliau, malah menggambarkan itulah Prabowo sebenarnya, bukan "the new Prabowo" tapi "the real Prabowo"
Sebagai manusia biasa tentu Prabowo tak luput dengan salah, dalam hal politik pun demikian, berbagai keputusan politis yang dilontarkan Prabowo tak luput dari perihal kemaslahatan umat, dalam rapat partai, Prabowo mengecam keras kebijakan yang merugikan rakyat banyak.
Berbeda dengan pimpinan partai politik lain yang lebih mementingkan kesejahteraan kelompok dibanding kesejahteraan rakyat, ini yang membuat partai Gerindra semakin dipercaya oleh rakyat.
Beberapa buku pun beredar menceritakan rekam jejak seorang Prabowo Subianto, beberapa diantaranya menceritakan sisi humanis dan humorisnya, beberapa lagi menceritakan prestasi Prabowo ketika masih bergelut di dunia militer.
Tak ada yang dapat mengingkari bahwa Prabowo adalah sosok yang cerdas, berbagai strategi dan kebijakan semasa ia menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategi TNI AD dinilai sangat berhasil, bahkan diakui oleh pimpinan militer mancanegara.
Bahkan cerita konyol banyak ditemukan dalam buku karangan anak buahnya, semisal buku karangan mas Yuza yang menceritakan pada saat Prabowo yang masih menjabat sebagai Danjen Kopassus, Prabowo menginisiasi beberapa pendaki asal Indonesia untuk menaklukkan gunung tertinggi di dunia yakni Mount Everest, semasa pelatihan di daerah ekstrim tersebut, Prabowo sempat meminjam Helikopter milik nepal hanya untuk mengantarkan rendang bagi para pendaki yang rindu akan masakan Indonesia, konyol tapi membuat hati para pendaki bergetar.
Berbagai kegiatan sosial yang sama sekali tidak menggunakan dana negara terus dilakukan oleh organisasi dan partai Gerindra, semisal revolusi putih/gerakan emas (emak dan anak minum susu), Prabowo menginisiasi anggotanya untuk turun langsung ke masyarakat dalam rangka memberantas kekurangan gizi.
Prabowo kini menjadi panutan sebagian masyarakat, beliau mengajarkan bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu memberikan rasa aman kepada anggotanya, beliau mengajarkan bagaimana harga diri harus didudukkan pada tempatnya, beliau mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas, beliau mengajarkan bahwa pemimpin harus kuat, tegas, jujur, amanah dan menerima masukan, beliau mengajarkan bagaimana pemimpin harus berkorban demi kepentingan orang banyak, dan tidak mendahulukan kepentingan pribadi maupun golongan.