Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Kenapa Pidato Prabowo Selalu Ditungggu

22 Desember 2018   14:43 Diperbarui: 22 Desember 2018   14:54 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak seperti politisi kebanyakan, sosok Prabowo Subianto memberi atmosfer berbeda terhadap dunia perpolitikan di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari cara ia berpidato, gerakan tangan, gestur tubuh, mimik, emosi dan materinya seakan tidak ada yang mampu menyamai tokoh satu ini.

Menyaksikan secara langsung Prabowo Subianto berpidato, penulis teringat kepada pendiri bangsa sekelas Soekarno, Jenderal Soedirman, Bung Tomo, Bung Hatta, Sutan Syahrir dan pendiri bangsa lainnya yang selalu tau cara menggetarkan hati rakyat, selalu memberi semangat positif walau keadaan sedang tidak menguntungkan bangsa.

Namun Pidato Prabowo Subianto kerap kali ditunggu oleh pewarta, entah hanya ingin memelintir kata-kata beliau atau memang berniat menyebarluaskan apa yang disampaikan oleh Prabowo, pasalnya, sebagai oposisi, Prabowo tentunya tidak pernah luput dari pidato yang mengkritik pemerintah, baik dari segi ekonomi, hukum, dan semua yang membuatnya resah diungkapkan dengan diksi yang menarik dan tidak mudah dipahami oleh orang yang minim literasi.

Namun yang menarik di rezim ini dan mungkin satu-satunya di dunia yaitu dimana kebanyakan media pemberitaan terlihat berpihak ke pemerintah, bukannya turut mengawasi kinerja pemerintah, malah mengambil alih tugas dan fungsi humas pemerintah, hal ini pula menjadi penyebab kenapa pidato Prabowo Subianto sebagai oposisi dari pemerintah banyak ditunggu untuk dipelintir oleh media pemberitaan.

Banyak yang menilai pidato Prabowo terlalu berapi-api dan kerap kali marah saat berpidato, yah, ia marah hanya ketika melihat rakyat indonesia dicurangi dan diperlakukan seperti budak di negeri sendiri, pidatonya yang menggelegar menunjukkan ia orang yang tegas dan berani, bagaimana tidak, sebagai mantan Pangkostrad ia tahu bagaimana harus memberi arahan, kapan harus bersikap tegas dan bagaimana memberi semangat kepada prajuritnya.

Ya, pidato Prabowo memang suatu literasi yang langka, beliau bukan Profesor, bukan doktor, tapi mampu mengadopsi pemikiran keduanya, pidatonya mampu merubah pola pikir seseorang, mampu membawa semangat positif bagi yang sepemahaman serta mampu membuat lawannya kepanasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun