Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah sukses menyusun dan menyerahkan Modul Ajar Teknik Pemesinan Bubut. Modul ini disusun oleh Ramdhan Akmaludin selaku mahasiswa yang menjalani Program Pengalaman lapangan (PPL) dalam program UNNES Lantip Angkatan 4.
Program PPL ini berlangsung selama dua bulan, mulai 29 Agustus hingga 31 Oktober 2024, bertempat di SMK Negeri 1 Semarang, dengan penyerahan resmi modul yang dilakukan pada tanggal 31 Oktober. Modul ini diserahkan kepada Harsodiq, S.Pd., selaku guru pamong pada program ini, dalam rangkaian upacara penarikan mahasiswa PPL.
Penyusunan modul ini didasarkan pada pentingnya keterampilan teknik fabrikasi logam dengan meisn bubut, terutama mengingat kebutuhan dunia industri operator mesin bubut yang memiliki keahlian dan ketelitian tinggi. Kompetensi ini menjadi kunci dalam proses produksi di banyak perusahaan manufaktur. Modul ajar yang disusun oleh mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi bahan ajar yang komprehensif bagi siswa SMK Negeri 1 Semarang, memberikan fondasi yang kuat dalam penguasaan teknik pemesinan bubut.
Selain memperkaya materi di bidang fabrikasi logam, modul ini bertujuan untuk mempersiapkan para siswa menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif. Kemampuan membubut merupakan salah satu kompetensi yang sangat dibutuhkan, memastikan setiap komponen sesuai dengan spesifikasi teknik dan ketelitian yang ketat. Hal ini tentu akan mempersiapkan siswa untuk mengisi posisi yang krusial dalam perusahaan manufaktur yang memerlukan tenaga ahli yang terampil dan berkompeten di bidangnya.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kolaborasi antara SMK Negeri 1 Semarang dan Universitas Negeri Semarang (UNNES), menciptakan sinergi yang saling menguntungkan dalam bidang pendidikan teknik. Diharapkan, modul ajar ini dapat membantu siswa SMK Negeri 1 Semarang menguasai teknik pembubutan yang sesuai dengan standar industri, serta memberikan pengaruh positif dalam peningkatan mutu pembelajaran teknik manufaktur di sekolah.
Dengan adanya modul ini, SMK Negeri 1 Semarang kini memiliki sumber daya ajar yang lebih terstruktur dan relevan dengan kebutuhan industri, sehingga para siswa dapat mengasah kemampuan mereka untuk bersaing dalam dunia kerja. Selain menjadi investasi dalam peningkatan kualitas pendidikan, program ini juga memperkuat komitmen UNNES dan SMK Negeri 1 Semarang dalam mendukung pengembangan SDM unggul di bidang teknik manufaktur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H