Mohon tunggu...
Akmal fikri
Akmal fikri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca adalah hal yang jarang diminati, Tapi dengan membaca kita bisa melihat dunia apakah anda tidak ingin melihat dunia??

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Adi & Ust Nopel Saat Bulan Romadhon

2 Desember 2024   22:25 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:08 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Tidur yang Berkah

Adi Slamet adalah pemuda desa yang dikenal dengan semangat agamanya. Setiap Ramadan, ia selalu bersemangat menjalani puasa. Namun, ada satu hal yang membuatnya penasaran: hadits yang menyatakan bahwa tidur orang yang berpuasa adalah ibadah. "Benarkah tidurku saat puasa itu bernilai ibadah?" gumam Adi dalam hati.
Suatu hari, Adi bertemu dengan Nopelpandit, seorang ustadz yang sangat dihormati di desanya. Dengan penuh kerendahan hati, Adi bertanya tentang hadits tersebut.
"Wahai Nopelpandit, saya sering mendengar hadits yang mengatakan bahwa tidur orang yang berpuasa adalah ibadah. Apakah benar demikian?" tanya Adi.
Nopelpandit tersenyum mendengar pertanyaan Adi. "Wahai Adi, hadits itu memang ada, namun perlu kita pahami maknanya secara mendalam. Tidur orang yang berpuasa bisa dikatakan ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan dalam kondisi yang sesuai," jawab Nopelpandit.
"Maksudnya, Pak?" tanya Adi penasaran.
"Maksudnya adalah, tidur kita saat puasa akan menjadi ibadah jika kita tidur setelah melaksanakan semua kewajiban kita sebagai seorang muslim, seperti sholat, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir. Selain itu, tidur kita juga harus dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil," jelas Nopelpandit.
"Jadi, kalau kita tidur setelah sahur, lalu bangun untuk sholat tahajud, kemudian tidur lagi, itu termasuk ibadah juga, ya?" tanya Adi lagi.
"Tentu saja. Tidur dalam keadaan suci dan setelah melaksanakan ibadah-ibadah sunnah akan semakin menambah nilai ibadah kita. Namun, ingatlah, tidur yang terlalu lama juga tidak baik. Kita harus tetap menjaga kesehatan tubuh agar bisa menjalankan ibadah dengan maksimal," jawab Nopelpandit.
Adi mengangguk-angguk mengerti. "Jadi, tidur itu bukan hanya untuk istirahat, tapi juga bisa menjadi ibadah ya, Pak?"
"Betul sekali, Adi. Setiap aktivitas kita, termasuk tidur, bisa menjadi ibadah jika kita melakukannya dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan agama," tegas Nopelpandit.
Sejak saat itu, Adi semakin bersemangat dalam menjalankan ibadah puasanya. Ia tidak hanya berpuasa dari makan dan minum, tetapi juga berusaha untuk mengisi waktu-waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca Al-Qur'an, belajar agama, dan membantu orang lain.
Setiap kali akan tidur, Adi selalu berniat dalam hati untuk menjadikan tidurnya sebagai ibadah. Ia berharap agar Allah SWT menerima semua amal ibadahnya dan mengampuni segala dosanya.
Catatan:
Hadits yang menyatakan bahwa tidur orang yang berpuasa adalah ibadah adalah hadits dhaif (lemah). Namun, pesan yang terkandung di dalamnya tetap dapat dijadikan motivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.
Tidur yang dimaksud dalam hadits ini adalah tidur yang dilakukan setelah melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai seorang muslim, seperti sholat, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir.
Semoga cerpen ini bermanfaat dan menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun