Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Manuver KNPB dan Goliath Tabuni Tidak Akan Berhasil

12 Januari 2017   16:52 Diperbarui: 12 Januari 2017   17:09 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Informasi yang berkembang di Papua saat ini adalah adanya rencana aksi massa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Baliem Wamena yang akan menggelar aksi massa pada 17 Januari 2017 dalam rangka mendukung agenda internasional sidang lanjutan Melanesian Spearhead Group di Port Moresby, PNG. Walaupun rumors yang berkembang, jadi tidaknya aksi tersebut simpatisan KNPB masih menunggu arahan Ketua KNPB Pusat.

Bahkan, isu yang beredar massa simpatisan KNPB Baliem yang akan turun ke jalan guna mendukung agenda internasional sidang lanjutan MSG di Ibukota PNG Port Moresby PNG sudah siap dengan segala resiko yang akan terjadi,  disebabkan sudah mendapat dukungan dari kelompok separatis Papua bersenjata antara lain dari kelompok Purom Wenda di Kabupaten Lanny Jaya, kelompok Enden Wanimbo dan kelompok Yusak Tabuni  dan Adolof Hisage.

Menurut salah seorang aktivis KNPB Baliem Wamena, mereka mengaku sudah takut melakukan aksi pengerahan  massa disebabkan trauma dengan tindakan tegas dari aparat Indonesia, karena mereka sudah didukung oleh OPM/GSP. 

Kalangan masyarakat di Wamena mengkhawatirkan bahwa rencana aksi massa simpatisan KNPB Baliem dalam rangka mendukung agenda internasional sidang lanjutan MSG di Ibukota PNG Port Moresby PNG akan dilakukan dengan mengarah pada aksi anarkis, karena ada indikasi KNPB Baliem sudah merubah pola aksinya dari aksi persuasif menjadi aksi massa mengarah ke aksi anarkis.

Selain KNPB, yang masih suka bermanuver walaupun sebenarnya sudah menyadari akan kegagalannya adalag Panglima OPM/GSP, Goliath Tabuni. Materi propaganda yang dikeluarkan Tabuni antara lain TPNPB perang bukan minta otonomi, pemekaran atau minta makan minum, tetapi TPNPB perang untuk merebut kemerdekaan Papua Barat, maka perlawanan bersenjata TPNPB dan militer Indonesia, tidak akan berhenti sebelum misi perdamaian PBB masuk di Papua Barat. 

“Kepada pimpinan ULMWP dan pimpinan NRFPB, WPNCL dan PNWP segerah hentikan perlombaan kabinet dan konstitusi negara masing-masing. TPN-OPM tidak mengakui semua kabinet dan konstitusi selain 1 Juli 1971, oleh karena itu, TPNPB memberikan warning kepada kelompok yang bermain kepentingan yang menghambat perjuangan Papua merdeka,” katanya.

Goliath Tabuni menegaskan, TPNPB dan rakyat bangsa Papua Barat mendukung penuh ULMWP menjadi anggota penuh di MSG pada KTT MSG tanggal 21–22 Desember 2016 di Vanuatu, dengan alas an bahwa bangsa Papua Barat bukan Melayu kami adalah ras Melanesia.

Pecah dan gagal

Dari pernyataan Goliath Tabuni diatas, jelas terlihat bahwa ada ketidakharmonisan antar elemen separatis di Papua, terbukti Goliath Tabuni mengkritik habis United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dikomandani Benny Wenda yang sedang menjadi pelarian sekaligus buronan politik yang sekarang tinggal di London, Inggris. Bahkan, Benny Wenda selalu menyatakan bahwa dia tidak cinta Papua, melainkan kampung halamannya adalah Oxford di Inggris, seperti Wenda bilang “I always say that Oxford is now my village”.

Goliath Tabuni juga memperingatkan Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), West Papua National Council Liberation (WPNCL) dan Parlemen Nasional Papua Barat (PNPB). Dilihat dari kritik dan ancaman Goliath Tabuni ini, maka jelas baik OPM/GSP, KNPB, PNPB, ULMWP dll yang katanya akan memperjuangkan kemerdekaan rakyat Papua, sebenarnya berjuang untuk memperbaiki nasibnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun