Mohon tunggu...
Akmal Aqil Wahyu
Akmal Aqil Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

Merayakan bertambahnya usia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kepercayaan Diri Tidak Sejalan dengan Kompetisi

13 Agustus 2023   14:06 Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:55 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/pria-merokok-duduk-jaket-kulit-1854175/

Kehidupan yang dijalani manusia tidak luput dari yang namanya fase. Diantara fase-fase tersebut, ada suatu fenomena dimana suatu individu merasa bahwa kemampuan yang dimilikinya ini melampaui apapun, sementara pada kenyataanya pengetahuan yang dimiliki sangatlah minim. Fenomena ini dikenal sebagai Efek Dunning-Kruger. Hal ini lantas membuat mereka merasa paling benar dan tidak menghiraukan pendapat orang lain. Efek Dunning-Kruger adalah bias kognitif di mana orang dengan kompetisi terbatas dalam domain tertentu melebih-lebihkan kemampuan mereka. Beberapa peneliti mengatakan bahwa efek ini juga dapat terjadi di kalangan orang-orang berpengetahuan yang meremehkan kemampuan dirinya sendiri. 

Efek Dunning-Kruger ditemukan oleh dua psikolog ternama yaitu David Dunning dan Justin Kruger. Korban dari efek Dunning-Kruger ini adalah orang-orang yang tidak memiliki keterampilan untuk mengenali 'ketidakmampuan' yang mereka miliki. Ini bisa terjadi akibat kurangnya self-awareness atau memiliki kesadaran yang buruk. 

Dalam konteks pendidikan tinggi, mahasiswa seringkali dihadapkan dengan berbagai tuntutan akademis. Namun, banyak dari mereka yang terlihat begitu yakin dengan pengetahuan dan kemampuan mereka, tanpa menyadari bahwa yang sebenarnya mereka tahu itu hanyalah permukaan dari yang sebenarnya mereka harus ketahui. Sementara itu, mahasiswa yang lebih berpengalaman dan kompeten cenderung merendahkan dan meremehkan kemampuan mereka sendiri. Dalam penelitian Dunning dan Kruger, Unskilled and unaware of it: how difficulties in recognizing one's own incompetence lead to inflated self-assessments, mereka melakukan pengujian terhadap partisipan dengan rangkaian tes logika, tata bahasa, dan humor. Hasil dari penelitian ini cukup mengejutkan.

"Orang-orang yang memiliki nilai rendah cenderung menilai diri mereka mendapat nilai yang tinggi. Sebagai contoh: orang-orang yang mendapat nilai 12% justru menganggap kemampuan mereka sebesar 62%. Hal ini mengungkapkan bahwa tidak hanya mereka kurang mampu mengerjakan tes tersebut, mereka juga tidak mampu menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat".

Diantara faktor-faktor yang menyebabkan efek Dunning-Kruger : 

  1. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan

Kurangnya keterampilan dan pengetahuan dapat menyebabkan dua masalah. Pertama, orang tersebut tidak memiliki kinerja yang baik dalam tugas yang diberikan. Kedua, mereka tidak menyadari kesalahan dan kurangnya keterampilan mereka.

  1. Kurangnya metakognisi

Metakognisi mengacu pada pemahaman dan kesadaran seseorang tentang kemampuan  berpikir. Kurangnya kemampuan metakognisi artinya kebanyakan orang melihat segala situasi dari sudut pandang subjektif diri sendiri. Oleh sebabnya, mereka kurang memperhatikan sudut pandang orang lain. Orang-orang yang tidak memiliki kemampuan metakognitif biasanya menganggap diri mereka sangat berpengetahuan luas dan lebih terampil daripada yang lain.

Untuk menghindari hal-hal terbut, kita bisa melakukan beberapa cara : 

  1. Pikirkan kembali sebelum menarik sebuah kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun