persaingan antar saudara sudah menjadi suatu hal yang tidak asing lagi, bahkan bisa dikatakan wajar jika ada dua bersaudara atau lebih saling bersaing dalam suatu hal. meskipun dapat dikatakan wajar persaingan tersebut juga memiliki batasnya, jangan sampai merugikan diri sendiri atau ada sebagian pihak yang merasa dirugikan akibat terkena imbas dari persaingan tersebut.
dalam sekala yang kecil biasanya persaingan antar sudara sering terjadi pada kakak beradik, saat masih kecil pasti kamu pernah bersaing dengan kakak atau adikmu untuk berebut sebuah maninan. persaingan tersebut bisanya dipicu oleh hal-hal yang sepele seperti berebut makanan, membanggakan mainan yang ia punya, dan lain sebagainya. bahkan tidak jarang terjadi perebutan tersebut berujung dengan berkelahai.
persaingan antar saudara tidak hanya terjadi pada pada saudara yang memiliki hubungan darah saja, persaingan antar saudara juga sering terjadi kepada saudara yang tidak memiliki hubungan darah.
tidak akan hidup rasanya sebuah persaudaraan jika tidak terjadi sebuah sibling rivalry atau persaingan antar saudara. persaudaraan tersebut akan terasa hambar atau meskipun saudara maka rasa persaudaraan tersebut tidak ada.Â
persaingan antar saudara atau sibling rivalry ini memili nilai positif dan negatifnya tersendiri berikut adalah sisi positif dari sibling rivalry :Â
1. mempererat persaudaraan.
meskipun kita sering bersaing, sering berselisih pendapat, bahkan tidak jarang sampai berkelahi. hal tersebut  tanpa kita sadari bisa mempererat persaudaraan. banyak orang tiba-tiba akrab dengan saudaranya hanya gara-gara sebuah permasalahan yang membuat mereka bersaing, padahal sebelum itu mereka tidak begitu akrab.
2. mengetahui kekurangan saudara kita.
ketika ketika kita serang bersaing dengan seseorang maka kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan orang tersebut. maka dari itu semisal kita tahu apa yang menjadi kekuangan pada saudara kita kita berusaha untuk menutupinya, jangan sampai kita menggunakannya untuk menjatuhkannya.
3. melindungi saudaranya yang lemah.
seorang saudara biasanya tidak akan tinggal diam kalau saudaranya diusik pasti ia akan berusaha untuk melindunginya, meskipun kadang ia dibuat jengkel olehnya karena sebuah persaingan.
4. menjadi patner yang baik.
siapa yang menyangka meskipun kita sering bersaing dengan saudara sendiri, ternyata saudara bisa menjadi patner yang baik dalam bekerja sama jika dihadapkan sebuah masalah.
tentunya setiap sesuatu pasti nilai positif dan negatifnya tersendiri, terlepas dari sisi positif yang di timbukal dari sibling rivalry sisi negatif itu akan muncul ketika kita tidak mengetahui batasannya, adapun dampak yang terjadi ketika seseorang tidak mengetahui batasanya seperti : memperenggang persaudaran, saling melukai satu sama lain, dan lain sebagainya.
sebenarnya sibling rivalry muncul secara sepontan dengan sendirinya ketika anak masih kecil, sibling rivalry ini muncul karena adanya rasa cemburu atau benci kepada saudaranya sendiri. faktor faktor yang bisa mempengaruhi sibling rivalry bisa dari orang tua maupun anak itu sendiri. faktor tersebut berupa sikap orang tua kepada anak, karakter individu, jenis kelamin, perbedaan usia, jumlah saudar.
tentunya peranan orang dalam mengasuh anak adalah faktor paling utama dalam terjadinya sibling rivalry, karena dapat menentukan bagaimana sang anak kedepannya supaya anak menjadi anak yang tahu akan batasan sibling rivalry.
orang tua menjadi kunci utama untuk perkembangan seorang anak kedepannya dibarengi dengan faktor lingkngannya juga. karena anak-anak akan lebih mengikuti prilaku orang tuanya dibandingkan dengan mematuhi omongannya. orang tua juga bisa menjadi penekan agar kemungkinan timbulnya sibling rivalry menjadi sangat kecil.
setiap anak diseluruh dunia pasti pernah mengalami hal tersebut, hal tersebut bisa menjadi sebuah kenang-kenangan dan sebuah pengalaman ketika anak tersebut tubuh menjadi seseorang yang dewasa. ada saatnya dimana dia akan tertawa setelah menceritakan kembali kejadiah tersebut.Â
semisal ada anak yang menggalami sibling rivalry cukup dengan meleraikan mereka dan hanya dengan memberi iming-iming semata, lama kelamaan si anak akan lupa dan tidak menginginkanya lagi. sembari memberikan iming-iming kepada sang anak harus dibarengi dengan motivasi yang ringan agar sang anak kembali tersenyum, dan jangan lupa setelah memberikan motivasi contohkanlah apa yang sudah diucapkan tadi