Ah...aku hanya menjadi lakon dalam deretan kisah panjangmu.
Menjadi siluet di buntut irama langkahmu.
Menjadi arang di setiap sulut nyala apimu.
Padahal,
Kamu datang meringkih bersama gelora hidupmu.
Menjerit bersama jerat kelumpuhanmu.
Menyingkap akan punahnya hasratmu.
Tanpa sadar, seseorang menanti benih bercokol di pelupuk matamu.
[Bogor, 3 Novemebr 2019]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!