Menjadikan anak kritis, kreatif dan problem solver agaknya bukan sesuatu yang muluk, tetapi hal tersebut merupakan suatu kebutuhan dan keharusan di dalam pembelajaran. Namun perlu disadari proses tersebut tidaklah mudah, guru harus menciptakan pembelajaran yang sedemikian rupa sehingga ketiga hasil tersebut dapat tercapai.
Dalam pembelajaran kritis, guru bekerjaberdasarkan pengalaman peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar terjadi dialog antara guru dan peserta didik, peserta didik akan mampu menanggapi suatu masalah karena masalah tersebut konkret atau pernah dialami siswa. Berpikir kritis bertujuan agar siswa mempelajari masalah secara sistematis, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang solusi yang orisinal. Pertanyaan dan solusi yang dimunculkan anak hendaknya orisinil dan inovatif (kreatif).
Selain kritis dan kreatif, pendidikan hendaknya juga membentuk siswa yang problem solver. Caranya dengan memberikan stimulus berupa masalah yang perlu diselesaikan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami nilai dan untuk bekerja sama untuk mengkolaborasikan ide-ide mereka sehinggamasalah dapat terselesaikan dengan baik. Pembelajaran ini dilakukan menggunakan metode ilmiah dimana anak merumuskan, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.
Kritis, kreatif dan problem solver tak bisa dipisahkan dari fungsi kerja otak. Teori yang menjelaskan fungsi otak adalah teori hemisphere. Otak kananberfungsi dalam hal berkreativitas sedangkan belahan otak kiri berperan dalam kegiatan motorik berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian dan matematika, guru menciptkan pembelajaran dengan cara yang disejajarkan dengan bagaimana otak belajar secara alamiah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa berfikir kritis, kreatif, menjadi problem solver dan mengembangkan kretifitas serta intelektual semuanya berkaitan dengan teori hemisphere karena semua itu berawal dari otak.
AKMALA ANNISA/ K7110505
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H