Mohon tunggu...
Akmal M Roem
Akmal M Roem Mohon Tunggu... wiraswasta -

menyukai sesuatu yang mudah dipahami, enak dibaca, segar untuk dicerna, senang untuk dikerjakan. Guru SM-3T Aceh. Mengajar di pedalaman Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekolah Menulis Dokarim Gelar Festival Film Arab 2011

3 Desember 2011   07:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:53 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Festival Film Arab tahun ketiga kembali akan diselenggarakan dengan seksama oleh SekolahMenulis Dokarim. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 6 sampai 10 Desember 2011, dan kali ini akan berpusat di Episentrum Ulee Kareng; sebuah ruang budaya swasta pertama di Aceh, dengan jadwal putar film dari pukul 16.00 wib hingga 22.00 wib setiap hari.

Dan karena ini kali giliran film Arab, setelah sebelumnya ada beberapa kali film Eropa, dan mungkin ke depan akan ada festival film China atau Hindustan, sehingga kelak membentuk akronim anekdot dari4 kebudayaan besar itu menjadi sebuah Festival Film A-C-E-H. Tentu akan muncul titik singgung pentingantara sejarah kebudayaan Arab dan proses Islamisasi di seluruh dunia. Bahkan sampai ke Aceh, pada abad 10 ditengah gebalau pendatang yang membawa ilmu dan pencerahan sampai-sampai kala itu Aceh menjadi satu dari tiga Bandar dunia paling ramai dan terhormat.Kosmopolitanisma dalam kebudayaan Aceh kemudian membuahkan sebuah tatanan sosial akulturatif yang tak memberi tempat pada dominasi satu kebudayaan atas kebudayaan yang lain, menolak pembakuan pada tiap capaian pemikiran dan wacana keislaman dengan membuka kemungkinan-kemungkinan arus tafsir dalam konteks waktu dan ruang sejarah yang terus berubah. Justru kosmoplitanisma mendidik sikap hidup tasammuh dan tassallum : saling menghargai, menyelamatkan, berkebaikan dalam kemajuan hidup.

Karena itu, kebudayaan Arab sebagai salah satu kebudayaan tua yang telah ikut mengisi kesadaran kita, perlu terus harus kita pelajari secara kritis sampai yang sejatinya nilai dan visi universal Islam bisa jernih menampakkan diri , meskipun sebatas melalui sebuah film.Itulah mengapa kita harus menjadi penonton yang kritis. Berdialog dengan film sangat lebih baik dan bermutu daripada melarang orang menonton satu film buruk.Menjadi penonton kritis. Apalagi menghadapi tontotanan-tontonan semacam yang diperagakan televisi kita hari ini, dari pagi sampai menjelang pagi kembali. Mensemarakkan wacana tersebut, senarai Festival ini juga akan membuat sebuah DISKUSI FILM DAN BUDAYA pada malam pembukaan yang akan berlangsung pada Selasa/6 Desember 2011, pukul 20.00 wib-selesai dan diawali dengan pemutaran sebuah film dari sutradara Yordania. Dua pembicara akan memberi pengantar ; Ekky Imanjaya, Kritikus Film dari Jakarta dan Saifuddin Bantasyam, pengamat sosial dari Aceh.

Memang tak semua film dalam festival ini berasal khas dari tanah semenanjung Arab tapi juga ada dari benua lain yang berbahasa Arab serta serbaneka dari kaum Arab perantauan. Ini mungkin sama saja ketika kita percaya bahwa kemana saja pergi, sejarah dan arkeologi kampung halaman akan terbawa. Dalam bahasa tutur, bahasa tubuh, bahasa pikiran dan cara pandang atas dunia. Demikian juga Iran,yang tidak berbahasa resmi Arab tapi Persia, sudah menjadi wakil penting untuk tradisi film-film fenomenal dunia saat ini.

Lantas jika ditanya orang kita apa pasal Sekolah Menulis membikin festival film? Maka jawab: pasal kenapa Sekolah Menulis Dokarim membuat festival film ada dua perkara: Yang pertama, tentu amat sederhana, karena Aceh belum punya Sekolah Film dan festival menulis sudah sering dengan mudah dapat diselenggarakan. Sampai-sampai selepas musibah ombak raya 26 Desember 2004, tak berbilang para penulis muda tumbuh seperti hujan jatuh. Banyak buku terbitan penerbit di Aceh meramaikan blantika bibliografi nasional bahkan internasional,mendadak seperti ombak yang menyapu kampung halaman kita, tapi kemudian meninggalkan pupuk alamiah bagi ranah kepenulisan sesaat lepas ombak surut.

Perkara kedua dan tentu ini juga sederhana: bahwa film menawarkan gagasan atau katakan inspirasi dalam menuliskan bermacam bentuk tulisan. Ada banyak kajian teks yang justru dimulai ketika sebuah film selesai ditonton, menjadi bahan studi atau belajar, lebih-lebih pada apa yang disebut film etnografis yang lebih menekankan pada proses-proses antropologis sebuah kebudayaan dalam tiap detil tangkapan lensa kamera.

Daripada itu, kami pusatkan festival kali ini di Episentrum Ulee Kareng di Jalan Lamreung No. 20 Ulee Kareng Banda Aceh sebagai usaha membuka “bioskop”. Karena setelah bioskop-bioskop resmi lenyap di Aceh, konsentrasi penonton kritis serta pengamat kebudayaan kita hari ini berpindah ruang ke meja-meja di kedai minum untuk merayakan keramaian dan keragaman pemikiran. Tidak mudah memang menyelenggarakan kembali sebuah bioskop resmi saat ini, untuk aktifitas menonton dan menemukan inspirasi kebudayaan dari balik sorot proyektor film. Mengapa? Ada pergeseran pemahaman yang cukup ja(t)uh dari sebagian kita pasca konflik dan tsunami pada konsep ‘ruang gelap komunal’ yang berubah menjadi ‘ruang sunyi personal’. Itu pula yang membikin orang kini lebih senang dan nyaman menonton televisi atau bioskop-keluarga (home-theater) karena di sana gelap-terang bukan lagi soal yang berarti untuk simbol baik dan buruk.

Akhir kalam, harapan kami festival kali ini banyak menuai manfaat bagi pencerahan dan perdamaian dalam bingkai kebudayaan Islam di Aceh kita hari ini.

Ulee Kareng, 2 Desember 2011

Akmal M. Roem

____________

Film dan Jadwal Pemutaran

Captain Abu Raed

Selasa/6 Desember 2011/20.00

Pembukaan Acara

Diskusi:

- Ekky Imanjaya (Kritikus Film)

- Saifuddin Bantasyam (Pemerhati sosial)

Heart Edges

Rabu / 7 Desember 2011/16.00

At Day’s End

Rabu /7 Desember 2011/17.45

The Song of Sparrows

Rabu/ 7 November 2011/20.00

Hassan & Marcus

Kamis/8 Desember 2011/ 16.00

Le Grand Voyage

Kamis /8 Desember 2011/ 20.00

Baran

Jumat/9 Desember 2011/ 16.00

Saba Flous

Jumat /9 november 2011/20.00

Jasmin Birds

Jumat/9 Desember 2011/20.30

The Color of Paradise

Sabtu/10 desember 2011/ 16.00

The Stoning of Soraya

Sabtu /10 Desember 2011/20.00 (Closing)

-----------------

Informasi:

site: www.tikarpandan.org

Tlp : 085260342687 (Akmal M Roem)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun