Mohon tunggu...
Akmal M Roem
Akmal M Roem Mohon Tunggu... wiraswasta -

menyukai sesuatu yang mudah dipahami, enak dibaca, segar untuk dicerna, senang untuk dikerjakan. Guru SM-3T Aceh. Mengajar di pedalaman Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Sarung

10 Mei 2010   10:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Telah kau ceritakan banyak hal, padaku
Tentang kehidupan yang begitu sulit kita bayangkan
Tapi aku juga belum paham benar
Tentang hidup setelah mati

Aku dilahirkan dari perut kegelisahan
Di bawah kain sarung
Padanya bercak merah
Merekah
Tersenyum melihatku menangis kecil

Aku tidak mengerti
Tentang cerita suara azan yang mendiamkan tangisku
Dalam bisikan kecil
Dalam keikhlasan yang menenggelamkan keburukan
Maka aku telah lahir
Menangis ketika orang terus tersenyum

Aku pun berjalan menelusuri waktu
Membaca dan mengenal kehidupan
Aku mencoba menghancurkan kemunfikan
Hingga kemudian
Di bawah sarung aku terbungkus kaku

Dan,
Aku pun tersenyum pada kematianku
Saat melihat orang-orang yang tersenyum ketika aku lahir
Terjerat dalam tangisan yang indah

Ketika itu pula
Aku mengingat bahwa tangis dan senyum itu
Bermula dari bawah sarung
Dan berakhir pada tempat yang sama

Oleh Akmal M.Roem

U.K,11.03.2009

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun