Mulai biasakan untuk tidak merasa paling benar, paling hebat, atau perasaan paling yang lain. Karena kecenderungan manusia pasti ingin dianggap paling hebat.Â
Ingat, Tuhan memberikan manusia kelebihan masing-masing. Tuhan juga memberikan tiap suku kelebihan dan kekurangan. Tidak ada manusia atau kelompok yang sama persis. Dan Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, yang sangat membutuhkan pertolongan satu sama lainnya.Â
Manusia tidak bisa melewan kehendak Tuhan. Jika Tuhan meminta manusia saling berinteraksi, saling menghargai, saling tolong menolong antar sesama, maka lakukanlah.
Dan para pemuda yang mempunyai gelora yang tinggi, yang masih mencari jati diri, diharapkan juga bisa mengendalikan emosinya. Jangan mudah saling menyalahkan orang lain.Â
Juga jangan merasa paling benar. Tugas kita sebagai generasi penerus adalah bukan mencari kesalahan orang lain, tapi merajut keberagaman ini menjadi sebuah tali persaudaraan. Sehingga Indonesia akan tetap tumbuh menjadi negara yang humanis, dan penuh warna. Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H