Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Karakter Hilangkan Bibit Radikal di Kalangan Anak Muda

26 Februari 2019   08:08 Diperbarui: 26 Februari 2019   08:28 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan Karakter - promopremi.com

Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak-anak. Sekolah juga merupakan tempat tumbuh kembangnya anak, sebelum menginjak usia remaja. Karena itulah, pendidikan di sekolah tidak hanya yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Tapi yang juga penting adalah pendidikan karakter.

Mungkin ada yang tidak peduli tentang pendidikan karakter. Mungkin juga ada yang menilai pendidikan karakter tidak penting bagi tumbuh kembangnya anak. Jika ada yang berpikir semacam ini, pandangan ini jelas salah besar. Pendidikan karakter merupakan dasar bagi si anak.

Jika anak mendapatkan karakter yang salah, maka seterursnya akan terus salah. Jika dari kecil diajari toleransi, maka besarnya akan menjadi anak yang toleran.

Sebaliknya, jika sedari kecil sudah dikenalkan dengan intoleransi, maka akan tumbuh menjadi anak yang intoleran dan radikal.

Belakangan ini, bibit radikal terus menjangkiti generasi muda. Selain karena masifnya propaganda radikalisme di dunia maya, juga karena dipengaruhi minimnya teladan yang baik di era milenial ini. Elit politik seringkali memberikan pernyataan dan perilaku yang tak baik, guru kadang ada yang viral memukuli siswanya, bahkan ada juga orang tua yang membuang anaknya. Aksi tawuran antar pelajar juga masih saja terjadi.

Tidak jarang menimbulkan korban luka dan jiwa. Praktek semacam ini semestinya tidak terjadi. Karena remaja merupakan generasi penerus bangsa. Bagaimana kemajuan bangsa kedepan, tergantung bagaimana generasi muda menatap masa depan.

Tentu menjadi tugas bersama untuk memutus bibit radikal yang saat ini sedang menjangkiti sebagian anak-anak muda. Tidak bisa kita membiarkan mereka dalam proses mencari jati dirinya. Arahkan anak-anak kita untuk bisa mendapatkan jati diri yang diinginkan.

Pada titik inilah pendidikan karakter begitu penting. Pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di rumah melalui para orang tua, tapi juga harus dilakukan di sekolah melalui guru-gurunya. Dan masyarakat juga mendukung hal ini. Rasa saling menghormati dan menghargai, keramahan serta budaya tolong menolong juga harus tetap dijaga dan diimplementasikan dalam dalam setiap ucapan dan perilaku sehari-hari.

Mari kita jelaskan kepada anak-anak kita bahwa budaya negeri ini saling menghargai dan menghormati. Ribuan suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, mengakui bahwa dasar Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang harus dijaga.

Karena itulah, ribuan suku yang ada di Indonesia bisa hidup saling berdampingan satu dengan yang lainnya. Jika generasi sebelumnya bisa memberikan contoh yang baik buat kita, hal yang sama juga harus dilakukan di era sekarang ini. Kita harus bisa memberikan contoh yang baik kepada generasi berikutnya.

Pendidikan karakter yang tepat adalah dengan cara memberikan contoh. Tidak perlu berteori panjang lebar. Berbuat dan berikanlah contoh ke anak-anak, tetangga, teman dan lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun