Covid 19 sudah berlangsung hampir dua tahun sejak kasus terkonfirmasi pertama  di Indonesia, dan dengan adanya pandemi ini, pemerintah Indonesia memutuskan untuk membatasi aktivitas publik seperti memblokir beberapa wilayah untuk mengurangi jumlah kasus terkonfirmasi. dari covid-19. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, online, zooming dan Google Meet sepertinya kata-kata baru yang tiba-tiba menjadi viral dengan adanya pandemi ini.
Penyebaran COVID-19 begitu cepat dan mematikan. Penularan melalui kontak fisik langsung ditularkan melalui mulut, mata, dan hidung.
Menyikapi pesatnya penyebaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat edaran  pencegahan penyebaran COVID-19 di bidang pendidikan. Dalam buletin ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memandu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran di rumah. Kebijakan ini disebut e-learning. Edukasi online  untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Masih ada kekhawatiran kuliah tatap muka akan semakin menyebarkan COVID-19, sehingga perkuliahan tatap muka masih sangat terbatas. Pembatasan aktivitas pribadi telah memaksa  solusi untuk ditemukan selama pandemi yang sedang berlangsung di beberapa kampus.
Universitas Aisyiyah Yogyakarta merupakan salah satu institusi yang menerapkan sistem pengajaran hybrid. Menurunnya Covid-19 khususnya di DIY menjadi salah satu alasan dilakukannya kuliah hybrid di Unisa Yogyakarta. Kampus binaan Muhammadiyah  berencana menggelar tatap muka terbatas untuk tahun ajaran 2021/2022. Kegiatan tatap muka terbatas ini dilakukan melalui penetapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Kuliah online masih digunakan untuk mata kuliah teori. Universitas Aishiyah di Yogyakarta menawarkan kelas online menggunakan e-learning UNISA, Zoom, Google Meet, Google Formulir, dan Grup WhatsApp.
Sistem pengajaran hybrid adalah pilihan terbaik bagi siswa untuk lebih memahami proses pembelajaran secara lebih efisien. Kami berharap kuliah hybrid ini akan memungkinkan mahasiswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
Saat menggunakan media lain, siswa perlu lebih memiliki literasi teknis karena pembelajaran dilakukan melalui teknologi digital, yang sangat efektif dalam proses pembelajaran dimana siswa dapat merekam dan menggunakan kembali materi pendidikan.
Bahkan setelah krisis COVID-19 berakhir, sekolah online dan offline dapat dilanjutkan. Penggunaan teknologi dalam acara online memungkinkan pendidik dan kampus untuk mensimulasikan berbagai  kegiatan kelas. Setelah pandemi berakhir, kami berharap sistem kuliah hybrid dapat menjadi benchmark pembelajaran online dan offline di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H