Karl Theodor Jaspers memandang filsafat bertujuan mengembalikan manusia kepada dirinya sendiri. Dia adalah seorang filsuf eksistensialis dari Jerman. Eksistensialismenya ditandai dengan pemikiran yang menggunakan dan mengatasi semua pengetahuan objektif, sehingga manusia sadar akan dirinya sendiri.
4. Martin Heidegger
Dia adalah seorang filsuf asal Jerman. Inti pemikirannya adalah keberadaan manusia diantara keberadaan yang lain, segala sesuatu yang berada didalam manusia selalu dikaitkan dengan manusia itu sendiri, dan benda-benda yang berada diluar manusia, baru mempunyai makna apabila dikaitkan dengan manusia karena benda-benda yang berada diluar itu selalu digunakan manusia pada setiap tindakan dan tujuan mereka.
5. Gabriel Marcel
Gabriel Marcel menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian, melainkan harus bersama manusia-manusia lainnya. Akan tetapi, manusia juga memiliki kebebasan yang bersifat otonom.
6. Martin Buber
Martin Buber terkenal dengan filsafat dialognya, pemikiran eksistensialisme yang berpusat apada perbedaan anatara hubungan aku-itu dan aku-rngku.
7. Paul Tillich
Paul Tillich memusatkan perhatiannya pada hakikat keberadaan dan ia percaya bahwa manusia makhluk yang sempurna tetapi ada kalanya manusia adalah makhluk yang berdosa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H