Cukup ibu,
Jangan lagi mencaci ku,
Makianmu membuatku hancur,
Apa lagi yang salah ibu?
Meja riasmu tak lagi berdebu,
Lantai rumahmu telah bersih kusapu,
Kini biarkan aku sekedar melepas lelahku,
Setelah mulai subuh aku mencoba menyenangkanmu,
Ibu, kini kau istri ayahku,
Setelah kau bunuh mamahku,
Tanpa kau tahu aku melihat perbuatanmu,
Kau taburkan beberapa butir debu beracun pada gelas mamahku,
Esoknya kau bergegas datang melayat mamahku sambil tersedu,
Kemiskinan membuat semua masalah ini kelabu,
Ayah rela ini semua suratan pilu kematian
mamahku,
Setelahnya kau rayu ayahku,
Untuk menggantikan ibuku,
Kini kau perlakukan aku seumpama babu,
Aku terima karna aku hanya anak tuli dan lagi bisu,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H