Mohon tunggu...
Srikandi Unyu
Srikandi Unyu Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

tetep anteping budi lan\r\nkencenging karep iku wohing\r\nkaweruh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

paragraph malam ...

21 April 2012   14:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam telah silam. bunga baru mekar di
halaman rumah
beberapa jam lagi. tetap saja tak aku cium
harum[mu].
bunga merayakan duka, nomor-nomor diam,
tak terputar.
matahari yang aku kutip di puisi, menjadi
hangat di
tubuhku. aku mau terkubur, membiarkan
dunia tak lagi
terukur, dia[m] dalam tidur. kata telah rata,
terbujur di
sangkar koma. dan pagi melarung rindu yang
kalah
bertarung di medan sapa. dunia menjelang
redam di pejam.
menyisakan gumam perih yang tidak bisa
diam,.
[perempuan mencintai karena telinga, lelaki
mencintai
dengan mata]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun