Belakangan ini, berbagai berita negatif tentang pesantren di beberapa daerah di Indonesia mencuat ke publik, mulai dari kasus kekerasan, perundungan, pelecehan seksual, hingga dugaan radikalisme. Hal ini tentu berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat. Tak sedikit orang tua yang menjadi ragu untuk memasukkan anaknya ke pesantren.
Namun, penting untuk diingat bahwa kasus-kasus tersebut hanyalah segelintir dari ribuan pesantren yang telah berkontribusi besar dalam membentuk generasi berakhlak, cerdas, dan berkarakter. Pesantren tetap menjadi lembaga pendidikan yang melahirkan ulama, cendekiawan, dan pemimpin yang berpengaruh di masyarakat.
Bagi para orang tua yang berencana memondokkan anak, sikap bijak dan hati-hati dalam memilih pesantren tetaplah diperlukan. Memilih pesantren yang aman untuk anak adalah keputusan penting yang memerlukan riset dan pertimbangan matang. Berikut beberapa tips yang bisa membantu :Â
1. Legalitas dan Reputasi
Pastikan pesantren memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Kemenkumham, atau lembaga terkait. Periksa juga rekam jejaknya melalui testimoni alumni, orang tua santri, atau media terpercaya. Jika memungkinkan, tanyakan langsung kepada santri atau orang tua yang anaknya sudah belajar di sana.
2. Lingkungan yang Aman dan Nyaman
Kunjungi langsung pesantren untuk menilai kondisi asrama, ruang belajar, dapur, dan fasilitas lainnya. Perhatikan apakah pesantren memiliki sistem keamanan seperti CCTV, satpam, dan akses kontrol bagi tamu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Kualitas Pengasuhan dan Pengajaran
Sistem pembelajaran yang baik sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Oleh karena itu, pastikan pesantren memiliki kurikulum yang terstruktur, tenaga pengajar yang kompeten, serta pengasuhan yang aman bagi santri. Keberadaan guru BK atau konselor juga penting untuk mendampingi anak dalam menghadapi tantangan selama di pesantren. Selain itu, tanyakan bagaimana sistem komunikasi antara orang tua dan anak, serta apakah ada pengasuh atau pembina yang dapat dihubungi dalam situasi darurat.
4. Fasilitas Kesehatan dan Makanan Bergizi
Lingkungan pesantren harus mendukung kesehatan dan kesejahteraan santri. Adanya klinik atau kerja sama dengan rumah sakit terdekat menjadi faktor penting dalam menangani kondisi darurat. Selain itu, pola makan dan gizi santri harus diperhatikan agar mereka tetap sehat dan bugar dalam menjalani aktivitas sehari-hari.