PENDIDIKAN SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN LITERASI DI SPIDI
A. Fenomena literasi
Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah literasi. Menjadi istilah trend yang dibicarakan dalam forum-forum offline mau pun online. Ini tak lepas dari gencarnya anjuran negara dalam rangka mencerdaskan bangsa. Juga berhasilnya peran media mainstream mau pun media sosial dalam mengampanyekan istilah literasi.
Sesungguhnya istilah literasi mulai digaungkan oleh bapak Anies Baswedan yang kela itu menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan. Sebagai upaya dalam mencerdaskan anak bangsa. Namun seolah-olah terfokus pada literasi calistung (membaca, menulis, dan berhitung) saja.
Literasi masa millenial sudah tidak lagi terbatas pada menulis, membaca, dan menghitung saja, namun lingkupnya sudah luas. Mencakup semua tatanan hidup umat manusia baik sosial, politik, agama, dan budaya.
Arus deras globalisasi dan informasi lewat perkembangan teknologi media informasi seperti media sosial yang tak bisa dibendung berperan besar dalam melahirkan banyak anak baru dari literasi.
B. Definisi Literasi
Literasi merupakan kemampuan dari individu untuk mengolah sebuah informasi dan pengetahuan atau wawasan serta kecakapan hidup. Maksudnya ialah anak bangsa harus selalu meningkatkan keahlian dalam menangkap sebuah fenomena kehidupan yang kemudian diterjemahkan secara praktik nyata.
Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa kegiatan mendapatkan dan mengolah informasi seperti menulis, membaca, dan berhitung bukanlah tujuan inti dari literasi, namun merupakan sarana dalam mengimplementasikan kehidupan yang lebih baik.
Dalam bahasa sederhana, literasi adalah proses penyerapan ilmu dan penerapannya dalam kehidupan yang nyata agar hidup bisa terarah lebih baik.
C. Jenis-Jenis Literasi
Dari berbagai sumber yang bisa kita baca di internet, literasi terbagi pada banyak jenis. Yang mana membaca, menulis, dan berhitung adalah merupakan gerbang utama dari semua jenis literasi. Berikut jenis-jenis literasi yang dapat penulis rangkum: