jika perjalanan hidup adalah kumpulan dari hanya hal2 yang baik, hebat, menyenangkan, berkelebihan dan keberhasilan. Barangkali bisa di ibaratkan seperti berlari dari start sampai finish dengan pace(menit/ kilometer) yg cepat menakjubkan, tanpa lelah sedikitpun. Di trek yg super mulus, udara bagus dan tanpa sedikitpun lapar dan haus.
Ada saat- saat bisa pergi main dari pagi sampai sore tanpa larangan orang- tua. Ada saat- saat tak boleh keluar rumah bertahun- tahun karena anjuran dokter. Juara kelas berturut- turut dalam satu kurun waktu. Saat lain raport tampil menyala dengan 8 angka merah.
Disaat yang satu rajin mengaji rajin belajar, sampai lupa padahal sedang libur. Disaat lain menjadi biang kerok perkelahian antar kampung.
Sebagian saat- saat sma adalah saat- saat tertawa lepas dalam keseharian bersama teman2. Sebagian lain adalah buru- buru menjauh dari kerumunan, menyembunyikan batuk asma yang sama sekali tak indah didengar.
Berlari mengajarkan kepada saya, bagaimana suatu minus, keburukan, kekurangan atau kerugian sepanjang hidup, yang hampir seperti kutukan, bisa menjadi sebaliknya. Bisa berdamai dengannya.
Asma saya bisa jadi abadi, tak hilang sepanjang hayat saya.
Tapi dengan berlari, saya belajar mengendalikannya. Belajar bagaimana mengurangi pencetusnya.
Bagi teman2 pengidap asma seperti saya, tak usah kecil hati. Yuk kita coba untuk berlari.
Bisa jadi lari2nya saat ini bercampur dengan berhenti berulang- kali. Tapi, sedikit demi sedikit tapi pasti , kita akan sampai pada titik " Yes! i did it!" . Akhirnya bisa lari2 rutin sekian puluh menit setiap hari. Atau jika diinginkan, dengan latihan, latihan dan latihan tentu saja, bahkan sampai berlari trel ultra muncak Rinjani.
Selamat pagiiii :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H