Mohon tunggu...
Aki Niaki
Aki Niaki Mohon Tunggu... Freelancer - 63 years old ultra trail/ mountain runner with asthma and bronchitis, trail adventurer, everyday cyclist, frame designer and test rider.

SD Jakarta. SMP Bandung. SMA Cirebon. Tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Teman- teman Saya yang Hebat

19 Oktober 2015   05:29 Diperbarui: 27 Oktober 2015   16:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lapar dan haus teramat- sangat. Tak ada lagi yg bisa dimakan & diminum. Jikapun ada pastinya seketika itu juga keluar lagi. Maaf, dimuntahkan.
Asam lambung sudah kadung naik.
Lemas tak tersisa tenaga sedikitpun.
Duduk letih dan  lemah.bersandar dipohon yg tak lagi bisa menahan curah hujan. Sendiri.
Di ketinggian Plawangan Sembalun, Tempat pendaki bermalam sebelum muncak Rinjani.

Beberapa saat tadi baru turun dari muncak Rinjani. Belasan menit setelah Kang Hendra. Dan lebih lama lagi setelah Kang Rudy.
Kang Rudy tak tahu lagi entah dimana.
Kang Hendra katanya antara Plawangan Sembalun dan Segara Anak.
Pasrah. Tak ada lagi yg bisa diperbuat.
Belokan turun ke Segara Anak tak juga ditemukan. Sudah belasan kali dicoba,
Sampai, ya sampai tak kuat lagi melangkah.
Dering telpon Kang Hendra ada sekali2.
Pastinya karena signal yang kadang ada kadang tidak. Menanyakan apakah belokannya sudah ditemukan.
Setelah sekian kali dijawab belum, akhirnya jawaban saya terakhir adalah sudah.
Hanya agar Kang Hendra tak lagi mengkhawatirkan saya, dan, sungguh menjawab telponpun sudah tak lagi kuat.

Selang beberapa puluh menit masuk sms/ bbm teman2 mengucapkan selamat ulang- tahun.
Satu, dua, beberapa sekaligus. Belas, dan ya ampun, seperti tersadarkan, bahwa saya punya banyak teman. Banyak sekali.
Tak saya sadari, saya menitikan airmata.
Setelahnya adalah isakan.
Isakan bahagia, karena entah bagaimana mulainya tiba2 saya merasa tidak sendiri lagi.
Tiba2 tersadar bahwa sepertinya ada banyak teman2 yg menunggu seperti apapun kisah2 lari2 gunung saya. Jika ya begitu maka tak boleh diri ini menyerah.
Tiba2 saja saya mempunyai kekuatan lagi.
Kekuatan yg saya yakin cukup untuk bangun, dan memulai pencarian belokan ke Segara Anak.
Ternyata belokan yang dicari hanyalah belasan meter arah utara dari tempat saya semula tadi.
Selanjutnya beberapa jam kami bertiga sudah berkumpul di Segara Anak. Selamat, tanpa kurang suatu apa. Alhamdullillah.

Kali ini, dua tahun kemudian, beberapa hari kemarin teman2 saya bukan lagi sekedar berlari gunung, tapi berlomba berlari di gunung.
Artinya ada batas waktu yang harus mereka perhitungkan.
Dengan jarak 50km, 102km dan 165km.
Dengan berbagai tingkat pengalaman dan kemampuan.
Dari yang pemula sekali. Sampai yang sudah beberapa kali penamat lomba2 lari trel ultra dimanapun.
Padahal kisah saya diatas hanyalah 30an km saja.
Saya yakin, tantangan, hambatan dan perjuangan mereka pastinya lebih lagi dari saya.
Biaya, waktu, persiapan, cuaca, medan yang sulit dan berbahaya. Tidur yang kurang. Makan dan minum yang mungkin berbeda dengan biasanya.
Tapi begitu besar niat dan keinginan mereka untuk turut di hajatan ini.
Bersukur acaranya selesai dengan semoga saya tidak salah, berhasil dan selamat.

Teman2, kalian sungguh luar- biasa. Tamat atau tidak tamat kalian telah membuat sejarah.
Langkah menuju Indonesia sebagai salah- satu tujuan hajatan lari trel ultra dunia sudah dimulai.
Tak bisa lagi dihalangi.
Dengan kenyataan bahwa kita mempunyai ratusan gunung, pebukitan dan medan trel dimana- mana, bukan hal yg mustahil berikutnya adalah menjadikan tanah-air sebagai kiblat lari trel ultra maupun non ultra dunia.
Saya yakin dan percaya sekali.
Terimakasih teman- teman, kalian dan apa yang baru saja kalian lakukan merupakan hadiah termanis dan terindah diulang- tahun saya..
Tak terlupakan juga doa dan dukungan dari teman2 yang lain.

Sampai jumpa lagi di Bromo Tengger Semeru Ultra 6 november 2015 mendatang.

Salam,

November 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun