Mohon tunggu...
Moch MutawakkilA
Moch MutawakkilA Mohon Tunggu... Penulis - melihat, memahami, menulis

penyaluran pemikiran mahluk sosial

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sisi Lain Taman Nasional Baluran yang Belum Anda Ketahui

22 Juli 2019   20:46 Diperbarui: 22 Juli 2019   20:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelum kalian membaca artikel ini, sudah lihat fotonya belum? Bagaimana tanggapan kalian melihat foto tersebut?, miris? Itu merupakan beberapa foto yang dapat saya ambil ketika mengunjungi Taman Nasional Baluran TNS, Banyuwangi.

Taman Nasional Baluran merupakan Africa van Java nya Indonesia, mengapa? karna TNB ini memiliki keindahan alam yang sama seperti di Afrika. Taman Nasional tersebut didirikan pada tahun 1980 dan merupakan Taman Nasional pertama di Indonesia. Di tempat ini, terdapat sekitar
155 jenis burung (di antaranya termasuk burung langka), dan 26 jenis mamalia. Jadi aman, karena tidak ada singa, cheetah maupun macan tutul. Setelah saya menuju satwa binatang-binatang itu yang jaraknya sekitar 12 Km, dimana disepanjang jalan kalian akan disuguhkan
binatang -- binatang berkeliaran bebas disana dengan suasana yang masih hutan asri.

Akan tetapi mirisnya, dalam sepanjang jalan disana tak jarang saya melihat berbagai kendaraan bermotor ngebut di jalan menuju savanna bekol itu, dimana disepanjang jalan tersebut banyak satwa liar lalu Lalang, mulai dari motor hingga mobil, karena itu akan membahayakan satwa jika
ada rusa atau binatang lain yang sedang mencari makanan.

Sesampainya di savanna bekol tersebut, hewan -- hewan satwa mulai terlihat mulai dari merak, sekelompok rusa, berbagai jenis burung dan monyet ekor Panjang. Karena populasi monyet ekor Panjang sangat banyak, hingga terkadang menghambat perjalanan kami, tak jarang orang
menendangi hewan tersebut agar menepi dari jalan.

Selepas dari savanna bekol destinasi wisata yang berada di taman nasional baluran yang ke-2 ialah pantai bama, dimana karena memang populasi monyet ekor Panjang cukup banyak mereka berkeliaran hingga pantai bama untuk mencari makan.

Nah karena peraturan dari taman nasional baluran ini sendiri yang melarang pengunjung membawa makanan, karena dikhawatirkan akan merusak rantai makanan mereka. Baluran menghimbau agar pengunjung tidak membawa dan memberi makan kepada satwa. Akan tetapi ketika saya berada disana peraturan itu seakan tidak berlaku kepada beberapa wisatawan, mereka tetap membawa makanan dan dampaknya ialah para monyet ekor panjangpun menjarah makanan yang berada di tempat sampah didekat pantai bama tersebut. Saya hanya miris melihat binatang --
binatang tersebut makan sisa sisa makanan manusia yang sebenarnya dilarang dibawa kesana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun