Semua orang pasti punya satu atau beberapa hal yang biasa dilakukan saat waktu luang. Hal-hal itu biasanya menjadi langkah kecil yang menentukan jalan besar seseorang, seperti kutipan favorit dari Muhammad Ananda Satrio Wibowo (akrab disapa Rio).Â
"Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama." (Lao Tzu)
Berawal dari hobinya mendengarkan radio dan musik, kini ia meraih prestasi sebagai penyiar, bahkan mendapatkan kesempatan menjadi pembawa acara di berbagai kegiatan. Bonusnya, tentu mendapatkan teman dan cuan.
Sejak TK, Rio sudah akrab dengan radio karena sering mendengarkannya ketika bermain ke rumah saudaranya. Saat itu program yang ada biasanya ditujukan untuk orang tua, sehingga sebagai anak-anak pasti lebih fokus pada lagu-lagu dan penyiar yang menyelingi acara.
"Pertama kali lomba pas MTs, lomba pidato," tutur Rio saat diwawancarai di Ormawa HMD Sasindo UM (15/09/2024). Saat itu ia gagal menyabet juara apapun, tetapi lomba itu menjadi langkah pertamanya di bidang public speaking.Â
Ketika SMA, Rio mengaku lebih disibukkan dengan tugas karena menjadi siswa akselerasi. Meski begitu, hobinya untuk mendengarkan musik tidak berhenti. Ia mulai mengenal YouTube dan Spotify yang menyediakan konten-konten podcast dan vlog yang menginspirasinya. Misalnya konten-konten di kanal YouTube Zahid Ibrahim mengenai perjalanan pendidikan dan edukasinya mengenai produktivitas.
Hingga saat ini, Rio menjadi sosok yang terkenal sangat produktif, atau lebih tepatnya sangat sibuk. Mahasiswa UM semester lima ini mengikuti dua organisasi intrakampus, yakni Himpunan Mahasiswa Departemen Sastra Indonesia dan Ikatan Pecinta Retorika Indonesia (IPRI) UM.Â
Sebenarnya, pada awal masuk IPRI, Rio tidak terlalu berani untuk membentangkan sayapnya di bidang penyiaran maupun bidang lainnya. Namun, ajakan teman seorganisasi menjadi awal mula ia mengikuti seleksi penyiar radio Tara milik IPRI UM. "Awalnya aku ingin ikut tapi tidak merasa bisa, terus diajak temanku lewat chat jadilah ikutan," tambahnya.
Ia memulai branding-nya sebagai public speaker di Tara Radio. Selama setahun, ia menjadi penyiar dua sampai tiga kali selama seminggu. Nah, dari pengalamannya itu dia lebih percaya diri berbicara di depan umum. Ia lebih sering mengisi di program sore dan malam yang lebih santai dan biasanya membahas rekomendasi tempat nongkrong, film, musik, dan penyanyi.