Tanjou berasal dari bahasa Jepang yang artinya kelahiran atau lahir. Lantas, mengapa kata tersebut saya jadikan sebagai sebuah judul pada artikel ini?
Tercatat pada tanggal 22 Oktober 2020, lahirlah sebuah akun kompasiana bernama akihiro di dunia maya. Sebuah akun yang dibantu dengan 10 jari pada saat proses awal pembentukannya hingga kini.
Namun, belum selesai tulisan ini saya buat, waktu sudah menunjukkan pukul 23.58 WIB pertanda hari akan berganti. Tentunya ini akan merusak momen pertama saya menulis yang niatnya saya akan tayangkan bertepatan dengan akun ini dibuat. Yaa begitulah waktu, ia bekerja tanpa pandang bulu.
Sebuah kelahiran tak akan afdhol (afdal kalo di KBBI) bila tanpa dibarengi dengan menyapa dunia. Ketika sesosok bayi lahir pun, ia akan menyapa dunia dengan tangisannya. Tangisannya merupakan sebuah anugerah tersendiri bagi orangtuanya.
Pun tangisan tersebut merupakan pertanda baik bahwa paru-parunya bekerja dan hal tersebut yang membantunya kelak bernapas. Oleh karena itu, izinkan saya menjadikan tulisan ini sebagai sebuah sapaan saya kepada dunia maya bagaikan tangisan bayi yang membawa kebahagiaan ketika ia menyapa dunia.
Layaknya bayi yang baru lahir, tentulah ia tidak bisa langsung berdiri, berjalan, apalagi kayang. Sang bayi harus belajar dan terbiasa berteman dengan waktu demi menjadi sosok manusia dewasa.
Maka dari itu, izinkan saya untuk berproses dan belajar di Kompasiana ini layaknya sang bayi yang akan tumbuh dewasa dan seiring bertambahnya usia, ia akan mulai cakap dalam melakukan apapun.
Maafkan saya teman-teman sekalian, apabila tulisan pertama saya tidak memenuhi ekspektasi kalian, maafkan saya atas gaya menulis saya yang mungkin sedikit kaku bak kanebo kering.
Teman-teman sekalian, mohon doanya agar saya bisa konsisten dalam belajar dan menulis di Kompasiana. Berbagi ilmu dan cerita walau saya sedikit amatir. Entah apa-apa saja yang akan saya tulis kedepannya. Mohon maklum.
Terakhir, semoga kita semua diberi kesehatan dan kekuatan oleh Yang Maha Kuasa dimanapun dan kapanpun kita berada.
-Akihiro-